Jauhi Majelis Taklim yang Seperti ini, Bukannya Masuk Surga Malah Celaka ke Neraka, Kata Ustaz Adi Hidayat Penyebabnya…

tvOnenews.com - Semua orang menginginkan masuk surga, ternyata ada majelis taklim yang menyebabkan masuk neraka. Ustaz Adi Hidayat anjurkan untuk hindari.

Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, manusia membutuhkan bantuan orang lain untuk menjalani kehidupan, baik di dunia maupun untuk bekal di akhirat kelak.

Hal ini yang membuat manusia disebut sebagai makhluk sosial, bahkan sejak manusia baru dilahirkan sudah membutuhkan ibunya untuk hidup di dunia.

Menjadi makhluk sosial juga membutuhkan saat-saat berinteraksi dan berkumpul dengan sesama.

Banyak kegiatan yang dapat dilakukan bersama-sama, salah satunya mengikuti kajian atau majelis taklim agar mendapat pencerahan dalam belajar agama Islam.

Namun, ada kondisi khusus yang dilarang bagi manusia terutama umat muslim untuk mengikuti majelis taklim.

Majelis taklim dengan kondisi seperti apa yang dilarang oleh ajaran Islam? 

Seorang pendakwah, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan terdapat kondisi khusus yang membuat umat muslim dianjurkan menjauhi majelis taklim seperti ini.

Sebab, umat muslim berharap mengikuti majelis taklim agar masuk surga, akan tetapi bila kondisi seperti ini justru bisa masuk neraka.

Kondisi seperti apakah itu? Berikut penjelasan dari Ustaz Adi Hidayat mengenai hal tersebut.

Dilansir tvOnenews.com dari tayangan pada kanal YouTube Audio Dakwah, Ustaz Adi Hidayat mengatakan dalam Islam tidak masalah bila ingin mengadakan majelis taklim.

Ustaz Adi Hidayat. (Ist)

Tetapi, terdapat satu larangan yang harus dihindari oleh siapapun. Sebab bila masih melanggarnya, maka orang tersebut akan celaka.

Hal ini karena ketika berkumpul seseorang justru membicarakan maupun mencela orang-orang yang berada diluar perkumpulannya tersebut.

“Celaka para sosialita yang senang berkumpul untuk mencela, hati-hati,” ungkap Ustaz Adi Hidayat pada tayangan YouTube Audio Dakwah.

Ustaz Adi Hidayat mengambil contoh ketika para istri hadir di sebuah majelis taklim namun didalamnya membicarakan keluh kesah terhadap suaminya.

Bahkan sampai membicarakan pekerjaan suami dan pamer penghasilannya secara langsung.

“Membicarakan orang lain, ngobrol-ngobrol, hitung-hitungan kerjaan suami, walaupun judulnya majelis taklim tapi yang dibahas malah begitu,” ujarnya.