Jakarta, tvOnenews.com - Pernahkan Anda dalam posisi shalat jamaah lalu tiba-tiba HP bunyi cukup lama. Apakah batal shalatnya jika dimatikan? Begini jawaban Syekh Ali Jaber.
Saat mengikuti shalat jamaah, memang mestinya kita mematikan HP agar tidak mengganggu kekhusyukan. Namun, terkadang lupa mematikan atau membuatnya dalam mode diam dan akhirnya muncul bunyi mengganggu.
Tentunya, rasanya sangat bingung karena HP bunyi saat kita sedang mencoba khusyuk dalam shalat jamaah. Jika dimatikan, pasti akan mengganggu kekhusyukan kita sendiri, tapi jika didiamkan makin bikin tidak bisa konsentrasi.
Akhirnya, mungkin kita lalu memutuskan untuk membatalkan shalat untuk mematikan HP yang bunyi tersebut. Padahal, waktu itu sedang jamaah.
Tapi, ada juga yang akhirnya mendiamkan HP yang bunyi tersebut dan pura-pura tidak dengar. Alhasil, ponsel itu berbunyi lama sepanjang shalat jamaah.
Lantas, apa yang seharusnya kita lakukan jika sedang shalat jamaah lalu HP bunyi? Apakah harus membatalkan shalatnya untuk mematikan, atau bagaiman?
Dikutip dari YouTube MataHati Islami, Sykeh Ali Jaber memberikan penjelasan mengenai sikap seharusnya ketika HP bunyi saat shalat jamaah.
Biasanya, sebelum memulai shalat imam akan mengingatkan agar para jamaahnya mematikan atau setidaknya membuat HP ke dalam mode diam.
Namun, salah satu sifat manusia adalah pelupa, maka bisa jadi kita kemudian lupa untuk melakukannya.
Syekh Ali Jaber mengatakan, sebenarnya ada dua dosa yang kita terima ketika tidak mematikan HP saat shalat berjamaah.
Pertama, adalah shalat kita terganggu. Kedua, kita pun sebenarnya mengganggu orang lain yang mencoba khusyuk.
Oleh karenanya, jika HP tiba-tiba berdering saat berjamaah maka sebaiknya langsung matikan saja.
Saat mematikan HP, kita melakukan gerakan selain dalam shalat. Lantas, muncul kebingungan, apakah ibadahnya batal?
Syekh Ali Jaber mengatakan, shalat tidak menjadi batal jika kita mematikan ponsel berdering tersebut.
Memang, ada hal yang bisa membatalkan shalat, salah satunya jika kita bergerak di luar kepentingan shalat.
Namun, Syekh Ali Jaber mengatakan, jika mematikan HP sebenarnya tidak membuat ibadah wajib tersebut batal karena merupakan cara agar kita berupaya khusyuk.
Meskipun ada 10 kali gerakan, lanjut Syekh Ali Jaber, ibadah wajib tersebut tidak akan batal.
"Jadi kalau Anda menggerakkan tangannya untuk matiin HP-nya, boleh. Karena ini dosanya mengganggu orang lain. Meskipun 10 kali gerakan, naik di depan mata, matiin, lalu kembali lagi Jangan pura-pura khusyuk, jadi bunyi, terus nggak mau bergerak. Terganggu," ujar dia.
Jika kita mendiamkan, justru dosanya semakin banyak. Sebab, kita sendiri tidak khusyuk dan orang lain menjadi terganggu.
"Jadi tolong diperhatikan. Tolong sekali lagi, kalo Anda ketinggalan, lupa atau datang telat kemudian langsung masuk sama imam baru pas lagi shalat, (HP) bunyi suaranya, gerakkan tangannya. Biar 10 kali, matiin hpnya lalu kembali lagi. Dari pada membawa dosa yang lebih besar," kata Syekh Ali Jaber menegaskan.
Adapun maksud gerakan yang membatalkan shalat adalah ketika hal itu sebenarnya tidak diperlukan agar khusyuk.
Syekh Ali Jaber mencontohkan, saat shalat kita bolak-balik melihat jam. Hal ini tidak memiliki hubungan sama sekali dengan ibadah. (iwh)
Load more