Jakarta, tvOnenews.com - Ditinggal orang tersayang meninggal dunia, baik itu keluarga atau kerabat memang menjadi hal yang paling ditakutkan banyak orang. Reaksi yang umum adalah menangis, namun apakah ini boleh dalam Islam? Jawaban Buya Yahya ternyata begini.
Menangis saat orang tersayang meninggal termasuk keluarga dan kerabat adalah hal yang sangat wajar. Justru, jika tidak menangis maka orang lain akan mempertanyakan perasaan kita.
Akan tetapi, ada kepercayaan yang mengatakan bahwa umat muslim tidak boleh menangis saat orang tersayang meninggal, baik itu keluarga atau kerabat. Sebab, itu adalah kehendak Allah SWT.
Bahkan, ada keyakinan yang mengatakan jika air mata sampai menetes di tubuh jenazah akan membuatnya tersiksa. Oleh karenanya, muncul keraguan sebenarnya boleh tidak menangis saat orang tersayang meninggal.
Dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan mengenai kepercayaan yang mengatakan tidak boleh menangis karena akan membuat jenazah tersiksa ketika orang tersayang meninggal dunia.
Di dalam sebuah ceramah, Buya Yahya membahas mengenai adanya kepercayaan di masyarakat yang mengatakan bahwa air mata bisa membuat jenazah tersiksa.
Mengenai hal ini, ia meminta agar masyarakat berhenti mempercayai hal tersebut.
Sebab, hal yang sangat wajar dan manusiawi ketika menangis akibat ditinggalkan keluarga ataupun kerabat.
Manusia memiliki perasaan dan nurani sehingga tentunya akan menangis jika merasa sedih.
Selain itu, tetesan air mata sangat wajar jika terjatuh. Oleh karena itu, apabila mengenai jenazah maka tidak akan membuatnya tersiksa.
"Gimana orang sedih nggak boleh nangis. Anda ini siapa? Ini bukan robot langsung diprogram berhenti nangisnya. Ini manusia punya batin punya nurani, cucuran air mata yang menetes di mayat, ya namanya air mata menetes ke bawah bukan ke langit," kata Buya Yahya menjelaskan.
"Hapus keyakinan itu. Menitikkan air mata ya nggak papa. (Menitikkan air mata) Ke mayit masuk neraka, mayatnya sakit. Dari mana itu? Nggak ada itu semuanya," ujar Buya Yahya menegaskan.
Baginda Nabi Muhammad SAW pernah menangis saat anak kesayangannya berusia 2-3 tahun meninggal dunia.
Saat itu, Rasulullah SAW sangat sedih karena anaknya yang bernama Said Ibrahim sudah mulai bisa diajak bicara dan begitu lucu.
"Mulai bisa diajak ngomong, anak yang disayang-sayang, dimanja-manja, diambil," kata Buya Yahya.
Ia menegaskan, menangis bukanlah hal yang hanya dilakukan perempuan. Orang yang sedang bersedih sangat wajar untuk menangis.
Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW mengatakan meskipun hatinya sangat sedih dan matanya tak berhenti menangis, namun ia tidak melakukan yang dibenci Allah SWT. (iwh)
Load more