LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Atap Masjid Lama berbentuk kelenteng di Gang Bengkok, Kelurahan Kesawan, Kota Medan, Sumatera Utara.
Sumber :
  • (Dok ANTARA)

Dibangun Mualaf Asal Tiongkok Tjong A Fie Pada 1873, Ini Sejarah Masjid Bengkok di Kota Medan

Terletak di Gang Bengkok, tempat ibadah umat muslim ini dikenal dengan Masjid Bengkok, begitulah orang di Medan menyebut

Selasa, 2 April 2024 - 10:39 WIB

Medan, tvOnenews.com - Terletak di Gang Bengkok, tempat ibadah umat muslim ini dikenal dengan Masjid Bengkok, begitulah orang di Medan menyebut. 

Tak sulit mencari Masjid Bengkok, karena masjid ini berada  di pusat kota "Paris Van Sumatera" Medan Barat.

Sebab, masjid ini berdiri di salah satu pusat perdagangan onderdil sepeda motor, alat tulis kantor dan percetakan yang dikendalikan oleh pedagang Tionghoa.

Masjid Lama di Gang Bengkok ini telah menjadi saksi bisu masa kolonial Belanda, masa penjajahan Jepang hingga Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.

Banyak cerita sejarah di masjid Bengkok ini karena merupakan bagian dari kawasan kota tua di Medan. Masjid lama masih berdiri kokoh.

Masjid Bengkok sendiri dibangun pada masa Kesultanan Deli, Ma'mun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Sultan yang merupakan Sultan Deli ke-IX memimpin Tanah Deli pada 1873 hingga 1924.

"Awal mulanya dibangun masjid ini pada 1874 oleh Tjong A Fie," ungkap Imam Rawatib Masjid Lama, Nasrun Tanjung (61).

Tjong A Fie merupakan warga Tiongkok yang merantau ke Tanah Deli dalam gelombang besar masa kolonial Belanda abad ke-19 bersama buruh perkebunan tembakau Deli.

Dia sangat cerdas dan menguasai ilmu dagang di Tiongkok. Saat itu masih muda berusia 18 tahun. Dia ingin menemui kakaknya Tjong Yong Hian karena lebih dahulu mengadu nasib di Tanah Deli.

Walau sang kakak telah menjadi pemimpin Tionghoa di Tanah Deli, tetapi Tjong A Fie kala itu lebih memilih bekerja di toko milik teman kakaknya Tjong Sui Fo.

Di toko ini dia memegang pembukuan, melayani pelanggan, menagih utang maupun tugas-tugas lain yang membuat dirinya menjadi pandai bergaul.

Tidak hanya kepada orang Tionghoa, tetapi penduduk lokal warga Melayu, Arab, India, dan Belanda. Tjong A Fie muda juga belajar bahasa Melayu yang merupakan bahasa perantara warga di Tanah Deli.

Dalam waktu singkat Tjong A Fie mampu mewujudkan cita-citanya menjadi orang Tionghoa pertama memiliki perkebunan tembakau luas di Tanah Deli, dan terus melakukan ekspansi.

"Setelah usaha niaganya berhasil, beberapa tahun kemudian beliau minta izin kepada sultan untuk membangun masjid," ungkap Nasrun.

Orang-orang di Tanah Deli yang mayoritas muslim ketika itu, belum memiliki masjid tempat ibadah melaksanakan shalat lima waktu.

Sementara, Masjid Al-Osmani bagian kompleks Istana Kesultanan Deli Osman Perkasa Alamsyah, yang merupakan Sultan Deli ke-7 pada 1850 hingga 1858, berada di Medan Labuhan, sekitar 20 kilometer sebelah utara Kota Medan.

Baca Juga :

Sedangkan Masjid Al Mashun di depan Istana Kesultanan Deli, Jalan Sisingamangaraja Medan belum ada ketika itu, karena baru dibangun pada 1906.

Akhirnya Sultan Ma'mun memberikan mushala sederhana di depan gang kecil, Kesawan yang merupakan tanah wakaf Datuk Kesawan Muhammad Ali.

Pembangunan Masjid Lama pun dimulai dengan memadukan arsitektur bergaya Tiongkok, Melayu, Persia dan Eropa.

Corak dan ornamen masjid menggambarkan keterwakilan budaya di Kota Medan, seperti cat bangunan masjid didominasi dua warna khas Melayu, yakni hijau lumut dan kuning.

Bagi orang Melayu hijau lumut memiliki arti kesuburan hingga patuh terhadap ajaran agama, dan juga dilambangkan klan bangsawan. Sedangkan kuning kebesaran hingga kemegahan yang sejak dahulu sudah digunakan oleh Kesultanan Siak Sri Inderapura di Provinsi Riau.

Di bagian depan masjid disuguhkan pemandang atap bukan seperti kubah, melainkan membentuk kelenteng.

Arsitektur Melayu yang kental perpaduan warna kuning keemasan membalut empat tiang penyangga di dalam masjid seluas 400 meter persegi itu.

"Ada Persia, dan Eropa bisa kita lihat di tempat mihrab imam. Tjong A Fie membangun mimbar khatib lima meter dan tempat muadzin dua meter untuk sholat Jumat," tutur dia.

Terdapat juga pembangunan menara setinggi 30 meter sebagai tempat mengumandangkan azan. "Dulu kan belum ada pengeras suara, jadi khatib harus naik ke atas mimbar. Begitu juga dengan menara di situ orang azan mengandalkan angin," katanya mengisahkan. 

Setelah pembangunan selesai, Tjong A Fie menyerahkan Masjid Lama ini kepada Sultan Ma'mun Al Rasyid yang merupakan putra sulung Sultan Osman.

"Pertama kali itu ditunjuk oleh sultan untuk memakmurkan masjid adalah Syekh Haji Muhammad Yakub. Beliau salah seorang penasehat di Kesultanan Deli waktu itu," ungkap Nasrun.

Sejak Syekh Haji Muhammad Yakub memiliki tugas baru menjadi nazir Masjid Lama, maka Yakub berkolaborasi dengan Datuk Kesawan Muhammad Ali melakukan berbagai inovasi.

Salah satu inovasi yang bisa dijumpai para jemaah Masjid Bengkok hingga kini adalah bubur anyang khas Melayu ketika Ramadhan tiba. "Sejak pertama dulu, kalau bulan puasa disediakan bubur anyang. Dulunya bubur ini dibagikan ke warga kampung dan jemaah untuk berbuka puasa di masjid ini," kata Nasrun.

Multietnis di Kota Medan

Sejarawan Universitas Negeri Medan, Prof Dr Phil Ichwan Azhari, MS, menyebut arsitektur Masjid Lama cenderung bergaya Tiongkok karena dibangun saudagar dermawan Tjong A Fie.

Hal ini tidak terkait multietnis di wilayah ibu kota Provinsi Sumatera Utara, termasuk bangsa luar negeri yang terus berkembang sejak ratusan tahun lalu di Kota Medan.

"Orang Melayu di Medan sebagai tuan rumah, tapi dia tidak bisa mewarnai karena dominannya para pendatang,"  kata Ichwan.

Sensus penduduk pada 2020 oleh Badan Pusat Statistik menunjukkan sebaran penduduk di Kota Medan sekitar 2,43 juta orang atau 16,46 persen dari total penduduk di Sumatera Utara.

Tercatat Melayu di Kota Medan sebanyak 6,5 persen, setelah Jawa menempati posisi teratas 33,03 persen, Batak 20,93 persen, Tionghoa 10,65 persen, Mandailing 9,36 persen dan Minangkabau 8,6 persen.

"Berbeda orang Sunda di Bandung, orang Aceh di Aceh ya kan. Tuan rumah orang Minang di Padang karena banyak jumlahnya, sehingga etnik lain melebur," tutur dia.

Oleh karena Melayu di Kota Medan cuma sedikit, maka etnis lain tidak melebur ke Melayu. Begitu juga dengan Melayu yang tidak melebur ke etnis lain.

"Karakter Medan itu beda dengan kota-kota lain, sehingga tidak ada dominan di Medan. Coba kita lihat bahasa Melayu di Medan, kan tidak muncul. Tapi muncul di daerah dominan orang Melayu, seperti Labuhan dan Terjun," ucap Ichwan.

Wali Kota Medan Bobby Nasution menyebut, Suku Melayu sejak ratusan tahun silam yang mendiami wilayah ibu kota Provinsi Sumatera Utara memiliki budaya sangat terbuka dengan dunia luar.

Akibatnya, banyak suku bangsa berdatangan, berbaur dan berintegrasi secara turun temurun serta melahirkan masyarakat yang majemuk di Kota Medan.

Seluruh etnis di Kota Medan bisa tumbuh dan berkembang sehingga menjadi warga asli Kota Medan, karena kebaikan dan kemurahan hati masyarakat Melayu menerima pendatang dengan baik.

Sejak dahulu Medan dikenal kota multietnis dengan penduduknya terdiri dari latar belakang budaya dan agama yang berbeda-beda. Selain Melayu, terdapat juga 12 etnis di Kota Medan, di antaranya Karo, Jawa, Batak, Tionghoa, Mandailing, Minangkabau, Aceh, India, dan Arab dengan agama mayoritas Islam, yakni sekitar 64 persen.

Terlepas multietnis di Kota Medan, Masjid Bengkok kini genap berusia 150 tahun dan tetap berdiri kokoh dengan warna hijau lumut serta kuning yang membalut setiap ornamennya.

Masjid Bengkok telah menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Kota Medan. Banyak  wisatawan lokal maupun wisatawan asing yang berkunjung melihat bangunan masjid yang ditetapkan sebagai cagar budaya pada 2021 tersebut,  atau untuk beribadah di Masjid Bengkok. (Ant/mii)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Terang-terangan Maia Estianty Akui Mulan Jameela itu Cantik, tapi Menurutnya Istri Ahmad Dhani itu...

Terang-terangan Maia Estianty Akui Mulan Jameela itu Cantik, tapi Menurutnya Istri Ahmad Dhani itu...

Maia Estianty pernah terang-terangan membahas sosok Mulan Jameela, istri Ahmad Dhani. Selain itu, Maia juga mengungkapkan sifat asli Mulan yang mengejutkan.
Bahrain dan China Kesal Arab Saudi Sebut Laga Lawan Timnas Indonesia Lebih Penting, hingga Alasan Mees Hilgers Pilih Skuad Garuda Ketimbang Belanda

Bahrain dan China Kesal Arab Saudi Sebut Laga Lawan Timnas Indonesia Lebih Penting, hingga Alasan Mees Hilgers Pilih Skuad Garuda Ketimbang Belanda

Dua berita populer seputar bola, Bahrain dan China dibuat kesal bukan main Arab Saudi, hingga alasan Mees Hilgers lebih pilih skuad Garuda ketimbang Belanda.
Pelatih Bahrain Pandang Sebelah Mata Timnas Indonesia Jelang Laga di Round 3, Sebut Skuad Garuda itu Hanya...

Pelatih Bahrain Pandang Sebelah Mata Timnas Indonesia Jelang Laga di Round 3, Sebut Skuad Garuda itu Hanya...

Pelatih Bahrain, Dragan Talajic, memandang sebelah mata Timnas Indonesia menjelang pertemuan mereka di round 3, katanya...
Terpopuler: Tersangka Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Terlihat Warga, Media China Sinis Lihat Timnas Indonesia di Round 3

Terpopuler: Tersangka Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Terlihat Warga, Media China Sinis Lihat Timnas Indonesia di Round 3

Tersangka pembunuhan gadis penjual gorengan, hingga media China yang sinis lihat Timnas Indonesia di round 3 menjadi topik terpopuler, simak selengkapnya!
Nikita Mirzani Sangat Yakin Bisa Jebloskan Vadel Badjideh ke Penjara, Ini Alasannya, Pelajaran Buat Semua Orangtua!

Nikita Mirzani Sangat Yakin Bisa Jebloskan Vadel Badjideh ke Penjara, Ini Alasannya, Pelajaran Buat Semua Orangtua!

Artis Nikita Mirzani mengaku sangat yakin dapat menjebloskan Vadel Badjideh (19) ke dalam penjara terkait kasus dugaan persetubuhan dan aborsi terhadap Lolly...
Renungan Harian Tentang Kasih dalam Keluarga dan Doa Pagi Kristen Memohon Penyertaan Tuhan

Renungan Harian Tentang Kasih dalam Keluarga dan Doa Pagi Kristen Memohon Penyertaan Tuhan

Mulailah hari dengan doa pagi, renungan Kristen tentang kasih dan pertemuan yang berarti, serta memohon penyertaan Tuhan Yesus sepanjang aktivitas harian.
Trending
Mengejutkan, Fakta Terbaru soal Rekam Jejak IS Diduga Pembunuh Gadis Penjual Gorengan

Mengejutkan, Fakta Terbaru soal Rekam Jejak IS Diduga Pembunuh Gadis Penjual Gorengan

Polres Padang Pariaman akhirnya menetapkan seorang pria berinisial IS sebagai tersangka utama dalam kasus pembunuhan tragis Nia seorang gadis penjual gorengan
Meski Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Taat Beragama, Ragnar Oratmangoen Tak Malu Tunjukkan Islamnya saat Istri...

Meski Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Taat Beragama, Ragnar Oratmangoen Tak Malu Tunjukkan Islamnya saat Istri...

Winger naturalisasi Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen terus menujukkan dirinya taat agama Islam kepada sang istri di laga kualifikasi Piala Dunia 2026 ini.
Terungkap, Kronologi Dua Bocah Dianiaya Ibu Tiri di Cilincing, Ditemukan dengan Kondisi Mengenaskan

Terungkap, Kronologi Dua Bocah Dianiaya Ibu Tiri di Cilincing, Ditemukan dengan Kondisi Mengenaskan

Polisi mengungkap kondisi dua bocah perempuan yang dianiaya oleh ibu tirinya di Kalibaru Barat, Cilincing, Jakarta Utara.
Media Belanda Bocorkan 3 Sosok Penjegal Rafael Struick di ADO Den Haag yang Bikin Striker Timnas Indonesia Itu Minggat ke Brisbane Roar 

Media Belanda Bocorkan 3 Sosok Penjegal Rafael Struick di ADO Den Haag yang Bikin Striker Timnas Indonesia Itu Minggat ke Brisbane Roar 

Media Belanda mengungkapkan tiga sosok penjegal Rafael Struick di ADO Den Haag yang membuat striker Timnas Indonesia itu pindah ke klub Liga Australia, Brisbane Roar.
Tata Kelola Kelapa Sawit Disorot, Ketahanan Pangan Indonesia Jadi Perhatian Serius

Tata Kelola Kelapa Sawit Disorot, Ketahanan Pangan Indonesia Jadi Perhatian Serius

Industri kelapa sawit berkontribusi besar dalam segala aspek di Indonesia, baik untuk industri energi, hingga pangan. Kelapa sawit pun mendapat perhatian untuk ketahanan pangan tanah air.
Jadwal Sholat Jakarta dan Sekitarnya Hari ini, Rabu 18 September 2024

Jadwal Sholat Jakarta dan Sekitarnya Hari ini, Rabu 18 September 2024

Jadwal sholat hari ini, Rabu, 18 September 2024 khusus DKI Jakarta dan sekitarnya agar umat Muslim yang sibuk bekerja dan menetap di Ibu Kota menjaga ibadahnya.
Soal Pengadaan Tanah, AHY Tegaskan Kementerian ATR/BPN Utamakan Keadilan Bagi Masyarakat

Soal Pengadaan Tanah, AHY Tegaskan Kementerian ATR/BPN Utamakan Keadilan Bagi Masyarakat

Menteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bahwa pihaknya bakal mengutamakan keadilan terkait pengadaan tanah bagi masyarakat.
Selengkapnya