tvOnenews.com - Bagi yang berusia 20 tahun ke atas, pasti pernah bahkan sering mendapatkan pertanyaan 'Kapan nikah?'.
Baik dari teman-teman, kerabat jauh, kerabat dekat, maupun dari orang tua atau keluarga sendiri.
Terlebih, sebentar lagi akan memasuki lebaran alias Hari Raya Idul Fitri, yang biasa menjadi momen berkumpulnya saudara.
Buya Yahya ungkap cara menyikapi ketika ditanya kapan nikah. Sumber: YouTube Al-Bahjah TV
Pertanyaan tersebut tentu tak bisa dihindari oleh orang-orang yang belum menikah atau belum bertemu dengan jodohnya.
Terkadang, pertanyaan itu membuat galau atau beban bagi orang yang belum menikah. Sebab, bukan tak mau menikah, hanya saja belum bertemu dengan orang yang tepat.
Lantas, bagaimana seharusnya menyikapi pertanyaan kapan nikah?
Simak penjelasan dari Buya Yahya berikut ini bagi orang-orang yang galau saat ditanya 'Kapan nikah?'.
Buya Yahya mengatakan, jika orang tua bertanya kapan nikah, maka sebagai anak harus menata hati agar tidak berprasangka buruk terhadap orang tua. Sebab, yang diinginkan oleh orang tua pasti kebahagiaan sang anak.
"Yang harus ditata adalah hati Anda. Tidak usah berprasangka buruk kepada orang tua. Maksudnya orang tua menginginkan Anda senang," kata Buya Yahya, dikutip dari tayangan YouTube Al-Bahjah TV.
"Di sisi lain, beliau tidak ingin memaksakan keinginan beliau, seenaknya Anda," lanjutnya.
Buya Yahya juga menghimbau agar jangan terlalu risih atau terganggu dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut, dan tetap berusaha dalam hal mencari jodoh.
"Tinggal Anda terus berusaha-berusaha, tidak usah risih lah," kata Buya Yahya.
"Kalau sudah risih, berarti Anda sendiri yang sudah masuk wilayah buru-buru," lanjutnya.
Sebab, jika seseorang sudah terburu-buru untuk menikah, dikhawatirkan ia memilih orang yang tidak tepat.
Dalam urusan pernikahan, terutama dalam memilih pasangan, harus dipertimbangkan dengan matang.
"Makanya naudzubillah, awalnya risih, akhirnya Anda nikah ngasal aja. Nggak begitu," ujar Buya Yahya.
"Harus matang dalam memilih, tidak boleh hanya karena dikejar-kejar sama orang, lalu Anda menikah dengan terburu-buru, itu nggak dibenarkan," sambungnya.
Buya Yahya juga memberikan nasihat untuk tidak menjadikan pertanyaan-pertanyaan tersebut sebagai beban, karena yang orang ucapkan sebetulnya hanyalan himbauan.
"Tidak perlu merasa tertekan, itu hanya himbauan saja," ujarnya.
Sementara itu, Buya Yahya juga menghimbau agar tidak terlalu banyak memberikan syarat untuk calon pasangan.
Hal yang harus dilihat pertama adalah yang baik agamanya.
"Memang jangan terlalu banyak ngasih syarat. Cari yang baik bener sesuai agama, nomor satu," kata Buya Yahya.
Selain itu, Buya Yahya menghimbau agar jangan khawatir apabila belum mendapatkan jodoh. Belum bertemu jodoh bukan berarti akhlak buruk atau paras yang jelek.
Sebab banyak orang dengan wajah biasa saja namun dimudahkan urusan pernikahannya. Ada pula yang akhlaknya buruk tapi juga mudah menikah.
"Dan jangan khawatir, Anda harus pastikan batin Anda yakin. Kalau orang belum mendapatkan jodoh, bukan semerta-merta karena jeleknya akhlak, bukan semerta-merta karena jeleknya wajah," ucap Buya Yahya.
"Banyak orang wajah pas-pasan tapi dimudahkan nikahnya. Yang akhlaknya jelek juga ada yang gampang nikah," sambungnya.
Buya Yahya mengatakan, persoalan jodoh sudah ada jatah waktunya masing-masing. Jadi, tidak perlu terlalu dikhawatirkan.
"Itu hanyalah waktu yang belum diberikan kepada Anda. Semua ada jatahnya masing-masing," pungkasnya.
(Gwn)
Load more