Kapan Nabi Muhammad SAW Menerima Perintah Puasa?
- istockphoto
Jakarta, tvOnenews.com - Puasa ramadhan wajib dilakukan oleh setiap Muslim.
Hanya Muslim yang memiliki udzur yang diperbolehkan tidak puasa.
Namun meski diizinkan tidak puasa, namun wajib menggantinya di bulan lainnya.
Namun sebenarnya bagaimana kisah saat Nabi Muhammad SAW menerima perintah puasa dari Allah SWT?
Dilansir dari tafsir tahili Qur’an Kementerian Agama (Kemenag) surat Al Baqarah ayat 185, perintah berpuasa diturunkan pada bulan Syaban tahun kedua Hijriah.
Saat itu sekitar 1,5 tahun setelah Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekkah ke Madinah.
Saat itu Nabi Muhammad SAW mulai membangun pemerintahan yang berwibawa dan mengatur masyarakat baru, maka dapat dirasakan, bahwa puasa itu sangat penting artinya dalam membentuk manusia yang dapat menerima dan melaksanakan tugas-tugas besar dan suci.
Adapun perintah puasa tercantum dalam surat Al Baqarah ayat 183-185. Berikut lafadz dan artinya.
Surat Al Baqarah Ayat 183
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Yā ayyuhal-lażīna āmanū kutiba ‘alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba ‘alal-lażīna min qablikum la‘allakum tattaqūn(a).
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Surat Al Baqarah Ayat 184
اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Load more