Jakarta, tvOnenews.com - Buya Yahya dalam ceramahnya mengingatkan saat malam nisfu syaban ada dua golongan yang tidak akan dimaafkan oleh Allah SWT.
“Allah melihat hambaNya dengan pandangan yang khusus saat malam nisfu syaban,” jelas Buya Yahya dalam ceramahnya yang diunggah di kanal YouTube Al-Bahjah TV.
“Kemudian Allah akan mengampuni semua makhlukNya,” sambungnya.
Namun, Buya Yahya mengingatkan jika memiliki hal ini, maka dosa tidak akan diampuni.
Oleh karenanya, Buya Yahya mengingatkan jika kita ingin mendapatkan ampunan oleh Allah SWT, maka lekas menghapus hal berikut ini.
Siapakah yang tidak akan mendapatkan ampunan Allah SWT saat malam nisfu syaban?
Dua Golongan Ini Jangan Harap Diampuni oleh Allah SWT saat Malam Nisfu Syaban, Kata Buya Yahya (sumber: Tangkapan Layar/Al-Bahjah TV)
Buya Yahya menjelaskan yang pertama adalah orang musyrik dan orang yang bermusuhan.
“Kecuali orang yang menyekutukan Allah, orang yang menyekutukan Allah,” jelas Buya Yahya.
“Atau orang beriman tapi dia punya masalah dengan saudaranya,” lanjutnya.
Buya Yahya kemudian memberi contoh misalnya ada sesama Muslim yang bermusuhan karena rebutan waris dan sebagainya.
Maka, jika memang masih merasa memiliki permusuhan dengan saudara Muslimnya maka lekaslah dijalin kembali tali silaturahminya.
“Punya dendam dengan saudaranya, kebencian kedengkian permusuhan maka malam nisfu syaban berlalu dia tidak diampuni oleh Allah,” saran Buya Yahya.
Buya Yahya menyarankan agar lekas hilangkanlah permusuhan itu.
Karena amatlah rugi jika tidak mendapatkan kesempatan diampuni oleh Allah SWT saat malam nisfu syaban.
Berikut hadits yang menjelaskan mengenai dua golongan yang tidak akan mendapatkan ampunan Allah SWT saat malam nisfu syaban.
Hadits dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu anhu, dari Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.
Rasulullah SAW bersabda,
يَطَّلِعُ اللَّهُ إِلَى جَمِيعِ خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
Artinya: “Allah mendatangi seluruh makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya’ban. Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.”
Dua Golongan Ini Jangan Harap Diampuni oleh Allah SWT saat Malam Nisfu Syaban, Kata Buya Yahya (sumber: viva.co.id)
Nisfu syaban jatuh pada pertengahan bulan syaban, yakni setiap 15 syaban.
Berdasarkan kalender hijriah Kementerian Agama (Kemenag), awal bulan syaban jatuh pada Minggu (11/2/2024).
Maka, berdasarkan kalender tersebut, pada tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi, nisfu syaban bertepatan dengan Minggu (25/2/2024).
Sebagai pengingat, pergantian tanggal dalam Islam adalah setelah maghrib, maka malam nisfu syaban jatuh pada sabtu (24/2/2024) malam.
Buya Yahya menjelaskan bahwa Rasulullah SAW sangat memperhatikan bulan syaban.
Oleh karenanya, Rasulullah SAW paling banyak berpuasa di bulan syaban.
Hal ini karena kata Rasulullah SAW, bulan syaban adalah saat amalan manusia disodorkan.
Oleh karenanya Rasulullah SAW ingin dalam keadaan berpuasa saat amalnya ditunjukkan kepada Allah SWT.
Hal itu sebagaimana hadits berikut ini.
Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
“Bulan Sya’ban –bulan antara Rajab dan Ramadhan- adalah bulan di saat manusia lalai. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An-Nasa’i no. 2359. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Dua Golongan Ini Jangan Harap Diampuni oleh Allah SWT saat Malam Nisfu Syaban, Kata Buya Yahya (sumber: freepik)
Buya Yahya menjelaskan bahwa setiap amalan dapat dilakukan di malam nisfu syaban.
Namun setiap Muslim harus paham bahwa tidak ada amalan khusus untuk malam nisfu syaban.
“Bukan istimewanya malam itu akan tetapi apa yang kita lakukan di malam itu,” kata Buya Yahya.
“Malam istimewa tapi bukan berarti kita harus punya amalan khusus di malam itu,” sambungnya.
Maka meski malam itu istimewa namun kita melakukan maksiat, maka malam itu tentu tidak jadi istimewa.
Lalu bagaimana mengistimewakan malam nisfu syaban?
Buya Yahya menyarankan intinya pada malam nisfu syaban mohon mendekatkan diri kepada Allah SWT.
“Melakukan satu kebaikan maka tingkatkan kualitas ibadahmu di malam nisfu syaban,” saran Buya Yahya.
“Khususnya istigfarmu diperbanyak karena termasuk jaminannya jaminan pengampunan,” lanjutnya.
Itulah dua golongan yang tidak akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT saat malam nisfu syaban.
Oleh karenanya, jika memang masih memiliki permusuhan, sebaiknya lekas dijalin kembali tali silaturahminya.
Semoga artikel ini bermanfaat.
Wallahu’alam
(put)
Load more