Perbedaan Pendapat Ngaji Bersama di Malam Nisfu Syaban, Buya Yahya dan Syekh Ali Jaber Sarankan Hal Ini
- Kolase tim tvOnenews
“Sehingga kalau seandainya Anda berkumpul malam itu malam nisfu syaban, mengaji, atau ada yang memberi makanan enak itu artinya sedekah,” jelasnya.
Kemudian Buya Yahya menjelaskan bahwa jika setelah berkumpul lalu shalawat dan istighfar bersama itu juga bagus.
“Terus ada yang baca shalawatan, istighfar sama-sama kemudian setelah itu saling memaafkan merenung dosa kepada siapa kita sehingga setelah itu langsung ketemu di masjid,” ujarnya.
Saling memaafkan diingatkan oleh Buya Yahya bahwa itu syarat seorang Muslim mendapatkan pengampunan dari Allah SWT.
Hal ini karena malam nisfu syaban adalah malam pengampunan.
Namun pada malam itu ada dua golongan yang tidak akan mendapatkan ampunan Allah SWT.
Berikut hadits yang dimaksud oleh Buya Yahya.
Hadits dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu anhu, Rasulullah SAW bersabda,
يَطَّلِعُ اللَّهُ إِلَى جَمِيعِ خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
“Allah mendatangi seluruh makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya’ban. Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.”
Selain itu, pada malam nisfu syaban juga dibolehkan membaca al-qur’an.
“Baca al-qur'an boleh karena anda seorang penghafal al-qur'an,” jelasnya.
Mengenai surat yang harus dibaca, Buya Yahya menegaskan bahwa boleh membaca surat apa saja,
Jika ingin membaca surat yasin dipersilakan, namun jika ingin surat lain juga diperbolehkan.
“Kalau anda seorang Faqih, belajar fiqih sah-sah aja,” jelasnya.
“Jadi jangan sampai tiba-tiba menjadi bid’ah dan sebagainya,” saran Buya Yahya.
Itulah penjelasan mengenai perbedaan pendapat mengenai ngaji bersama di malam nisfu syaban.
Semoga artikel ini bermanfaat.
Disarankan bertanya langsung kepada para ahli ulama, pendakwah atau ahli agama Islam, agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Load more