Tanggapi Senator Arya Wedakarna yang Dinilai ‘Rasis’ Pada Wanita Berhijab, Ustaz Hanan Attaki: Kenapa Dia Hina Agama Lain?
- Kolase tvOnenews.com
tvOnenews.com - Baru saja ramai diperbincangkan publik seorang Senator Bali, Arya Wedakarna yang videonya telah viral di media sosial lantaran dinilai ‘rasis’.
Arya Wedakarna mendapat kecaman dari warganet setelah dirinya pernyataannya yang kurang menyenangkan.
Hal ini disampaikan oleh Arya Wedakarna saat memimpin rapat DPD dengan Kepala Bea Cukai Bali Nusa Tenggara dan Kepala Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Di depan forum, Arya menyebutkan bahwa dirinya kurang menyukai petugas Bandara yang berada di posisi front line menggunakan hijab.
Arya Wedakarna meminta kepada para wanita yang bertugas di Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk tidak lagi menggunakan hijab.
Tak hanya itu, bahkan Arya pun menyinggung Bali tidak dapat disamakan dengan gaya berpakaian di Timur Tengah.
Seorang pendakwah muda, Ustaz Hanan Attaki ikut menanggapi video Arya Wedakarna yang viral saat ini.
Ustaz Hanan Attaki menyinggung mengenai agama dari Arya yang mengajarkan cinta kasih terhadap semua umat.
Namun Arya justru kurang menyukai wanita berhijab, maka pendakwah muda ini menanyakan mengapa Senator tersebut sangat membenci dan menghina agama lain.
“Kalau memang agamanya mengajarkan cinta kasih, kenapa justru dia yang paling pembenci dan menghina agama lain? Nanti kalau diramein bilangnya minoritas tertindas,”
Video Arya Wedakarna telah viral dan tersebar di media sosial X, sebuah potongan video yang menyatakan bahwa dirinya melarang petugas bandara I Gusti Ngurah Rai menggunakan Hijab.
Ia menginginkan para petugas di baris depan seorang wanita asal bali, bukan yang memakai hijab atau jilbab.
“Ganti itu, saya nggak mau yang front line, front line itu, saya maunya yang kayak kamu gadis bali yang rambutnya kelihatan, terbuka,” ungkap Arya Wedakarna dalam sebuah potongan video yang tersebar di media sosial X.
AWK juga sempat menyebutkan bahwa hijab atau jilbab merupakan penutup yang tidak jelas.
“Jangan kasih (di front line) yang (menggunakan) penutup, penutup nggak jelas, this is not Middle East. Enak aja di Bali, pakai bunga kek, pakai apa kek,” ujarnya.
Load more