Menurutnya, saat merayakan hari natal umat muslim tidak seharusnya memaksa seseorang untuk mengucapkan selamat natal.
"Toleransi itu jangan paksa orang lain untuk ikutin kamu. Jadi gara-gara toleransi salah dalam penerapannya. Contohnya gini, toleransi kalau hari raya Idul Fitri, Anda jangan paksa karyawan Nasrani untuk ucapkan 'Selamat Hari Raya' atau memberikan bingkisan, kan begitu mestinya.Seperti pengajian, orang Nasrani tidak wajib," ujar Buya Yahya, dalam kanal Houtube Al-Bahjah TV, dikutip pada Selasa (26/12/2023).
Ia menegaskan bahwa mengucapkan selamat hari natal tanpa dipaksa adalah bentuk dari toleransi.
Buya Yahya juga mebeberkan alasan mengapa umat muslim tidak bisa ikut merayakan natal.
Ia menyebut dalam umat kristiani perayaan natal adalah perayaan Yesus Kristus. Namun bagi umat muslim Yesus Kristus adalah nabi bukan tuhan.
"Apa sih artinya mengucapkan 'Selamat Natal'? Mengucapkan itu artinya merayakan kelahiran Yesus yang Tuhan bagi umat Nasrani. Jadi kalau kita jangan pusing karena di Nabi Isa bukan Tuhan bagi umat Islam," bebernya.
Atas dasar itulah umat muslim dilarang untuk merayakan hari raya natal.
Load more