Meski Dipandang Memberatkan Keluarga, Tahlilan Ditinjau dari NU dan Muhammadiyah Menurut Ustaz Adi Hidayat Begini...
- Kolase Tim tvOnenews
"Lalu untuk memberikan fatihah dan turunannya, skemanya masukkan fatihah lewat tahlilan," terangnya menambahkan.
Hasil risetnya menunjukkan bahwa ada perbedaan antara NU dan Muhammadiyah soal nasob tahlilan.
"Muhammadiyah cuma pake rofa', pas ditarik (nyawa). Makanya Muhammadiyah menggunakan rofah tahlilun, NU menggunakan nashab tahlilan," pungkas Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat kemudian menyampaikan bahwa KH Ahmad Dahlan tidak pernah mempersoalkan tentang tahlilan dalam Muhammadiyah.
Setelah Ustaz Adi Hidayat menelusuri akar perbedaan pendapat ini, ternyata ia menemukan bahwa yang jadi masalah bukan ilmu fiqihnya.
Permasalahannya yaitu ada sebuah kasus di masyarakat yang ternyata tidak punya materi soal menyelenggarakan acara tahlilan.
Sehingga orang yang ditinggalkan harus berutang kepada tetangganya untuk mewujudkan tahlilan demi almarhum.
"Maka kalau tak punya uang, jangan dipaksakan ke tetangganya sehingga berutang," ujarnya.
"Bukan masalah tahllilannya, cuma memang bab nya belum selesai. Kalau memang tak punya uang, kenapa Anda tidak pinjami atau berikan saja," terang Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat juga menegaskan bahwa ada turunan informasi soal budaya tahlilan dari kalangan atas yang belum tuntas sampai ke bawah.
Menurutnya, informasi dari kalangan elit tak sampai ke masyarakat akar rumput, sehingga menyebabkan misinformasi soal budaya tahlil.
"Qunut misalnya, di Muhammadiyah tidak ada masalah qunut. Saya belum pernah menemukan ada orang di majelis tarjih memfatwakan qunut itu bid'ah. Nda ada, kecuali wahabi," pungkas Ustaz Adi Hidayat.
(udn)
Baca artikel tvOnenews.com terkini dan lebih lengkap, klik google news.
Load more