Memangnya Boleh Belajar Agama Lewat Google dan YouTube? Ustaz Adi Hidayat Beri Jawaban Seperti ini, Bukan Hanya Sekedar...
- Kolase Tim tvOnenews
Belajar Agama dan Mengaji, Sebaiknya Mencari Orang yang Tepat dan Paham Ilmu
Ustaz Adi Hidayat kemudian berpesan bahwa jika Anda ingin belajar agama dan mengaji, sebaiknya mencari orang-orang yang benar dan tepat, serta paham ilmunya.
"Kalau mampu didapatkan, jemput dia, dapatkan dari sumber utamanya," pesan Ustaz Adi Hidayat.
Termasuk juga jika Anda sebagai orang tua yang ingin menyekolahkan anak, maka ada baiknya untuk mengecek lebih dahulu guru-gurunya.
"Syekh itu tidak disebutkan dalam bahasa Arab, kecuali orang yang sudah matang dalam ilmunya," papar Ustaz Adi Hidayat.
"Walaupun dia masih muda misalnya, dipanggilnya Syekh. Imam As-Syafi'i umur 17 tahun sudah jadi mufti. Sudah memberikan fatwa. Orang kemudian memanggilnya dengan Syekh," lanjutnya.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa di Arab yang dimaksud dengan Syekh itu ada dua.
Pertama sebagai sebutan untuk orang yang sudah sepuh, yang dihormati dengan pengalaman ketuaannya, kemudian dipanggil Syekh sebagai panggilan kehormatan.
Kedua, panggilan kehormatan pada ilmu yang melekat seseorang, meskipun misalnya dia belum tergolong orang tua, maka kemudian dipanggil dengan sebutan Syekh.
Namun dalam dunia pengetahuan, sebutan Syekh itu sebagai penanda bahwa seseorang sudah matang dengan keilmuannya.
Ini merupakan sebuah pesan untuk kita bahwa jika Anda ingin manfaat ilmu pengetahuan, maka jangan tanggung, perdalam sampai ahli.
Kemudian kenali juga siapa guru Anda, dari mana dia belajar, apa yang dipelajari, dan apa jurusan yang diperdalam.
"Mohon izin ya, mohon maaf. Tidak semua orang yang telah belajar agama, menguasai semua hal," ucap Ustaz Adi Hidayat.
"Dan jangan disimpulkan orang yang baru pulang dari Timur Tengah menguasai semua materi pengetahuan. Anda mesti lihat, dia belajar apa," terangnya.
Menurutnya, terkadang kita berlaku tidak adil dengan membebani seorang ustaz dengan pertanyaan yang bukan keahliannya dalam bidang tersebut.
"Kadang-kadang kita tidak adil. Jangan bebani Ustaz, kasian. Misal Ustaznya belajar masalah akidah, jangan Anda undang untuk mengajarkan fikih. Gak nyambung," tegasnya.
"Jadi adil sesuai dengan pakar keilmuannya, maka Anda akan mendapatkan manfaatnya," sambungnya.
Load more