LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Pakai Toa Masjid Dengan Volume Maksimal, Sampai Mengganggu Tetangga, Bolehkan Dalam Islam? Buya Yahya Bilang Kalau...
Sumber :
  • Kolase Tim tvOnenews

Pakai Toa Masjid Dengan Volume Maksimal, Sampai Mengganggu Tetangga, Bolehkan Dalam Islam? Buya Yahya Bilang Kalau...

Buya Yahya mengatakan bahwa menggunakan toa masjid dengan volume maksimal tergantung wilayah dan siapa yang merasa terganggu. Jika di lingkungan muslim maka itu

Kamis, 23 November 2023 - 16:51 WIB

tvOnenews.com - Terkadang kita kerap mendengar di suatu wilaya, orang yang menggunakan toa masjid dengan volume maksimal bahkan sampai mengganggu tetangga.

Umumnya toa masjid atau pengeras suara di beberapa daerah tidak hanya digunakan untuk adzan saja, melainkan, pengajian ibu-ibu, ceramah, dan menyetel lagu-lagu rohani.

Bahkan terkadang digunakan oleh anak-anak untuk memanggil teman-temannya yang ingin belajar mengaji, dengan volume yang maksimal.

Lantas bagaimana dalam Islam hukum menggunakan toa masjid dengan volume maksimal sampai mengganggu tetangga?. Simak penjelasan Buya Yahya berikut ini.

Baca Juga :

Buya Yahya menjelaskan bahwa di Indonesia ada dua model, pertama orang yang anti speaker dan orang yang pro dengan speaker, toa atau pengeras suara.

Dilansir dari YouTube Al-Bahjah TV, Kamis (23/11/23) berikut adalah penjelasan Buya Yahya terkait dengan hukum pakai toa masjid dengan volume maksimal sampai mengganggu tetangga.

Buya Yahya menyampaikan bahwa ada sebagian orang di daerah-daerah tertentu menganut paham anti toa atau speaker. Menurut Buya, akidahnya sama dengan umat muslim lain, tapi anti speaker saja.

"Akidahnya sama dengan kita, cuman dia anti speaker saja. Cuman sayangnya dia mau hp," papar Buya Yahya.

"Baik, gak papa mereka gak mau speaker, gak mau televisi, gak mau radio, bagus. Biar aman, ada sebuah kampung gak mau itu semuanya," papar Buya Yahya.

Buya Yahya menyampaikan pengalamannya bahwa saat itu dirinya sampai harus mengangkat suara dengan maksimal, dan membuatnya kelelahan karena jamaah tidak mendengar.

"Saya datang ke tempat seperti itu, wajar. Mereka adalah saudara kita, gak usah bermusuhan gara-gara speaker," terang Buya Yahya.

Menurut Buya, speaker atau toa bukan saja untuk orang yang sedang shalat, bisa jadi masih ada orang yang sedang di rumah atau di perjalanan, dan menunggu sudah selesai atau belum waktu shalat.

Buya Yahya juga menyampaikan bahwa jika di lingkungan kaum muslim itu merupakan hal yang wajar untuk mengumandangkan adzan dan shalat berjamaah.

"Itu hal yang wajar. Apalagi ini di lingkungan kaum muslimin, tidak dianggap sebagai mengganggu. Bahkan kalau ada orang yang membaca Al-Quran lewat microphone itu tidak mengganggu," ujar Buya Yahya.

"Kecuali microphonenya ditaruh di depan kuping kita," sambungnya.

Pakai Toa Masjid Dengan Volume Maksimal

Ilustrasi Toa Masjid dengan volume maksimal. Source: istockphoto

Buya Yahya juga mempertanyakan siapa yang terganggu dengan bacaan Al-Quran yang dibaca dengan wajar, bukan menjerit atau berteriak.

"Kalau ada yang merasa terganggu adalah orang yang hatinya lagi marahan dengan masjid sebelah," tutur Buya Yahya.

"Karena dari awalnya sudah gak cocok dengan masjid sebelah, makanya marah, dan mencari-cari kesalahan. Bisa jadi seperti itu," ucapnya.

Atau hal ini bisa didasari dengan ketidakcocokan dengan seseorang. Karena biarpun suara orang yang menggunakan toa tersebut merdu, tetap dianggap jelek.

Menurut Buya Yahya, memang disebutkan bahwasanya kalau ada orang membaca Al-Quran mengganggu orang lain, tidak diperkenankan.

Misalnya, waktunya orang tidur ataupun ada orang yang sedang sakit tiba-tiba membaca Al-Quran dengan keras, ini sangat mengganggu.

"Cuma pertanyaannya siapa yang terganggu dengan bacaan Al-Quran, apalagi jika dibaca dengan normal?," tanya Buya Yahya.

Terkadang, ada orang yang menilai hal ini dengan berlebihan, dan yang terganggu memang adalah orang yang pada dasarnya ada kebencian menurut Buya Yahya.

"Asalkan jamnya masih wajar-wajar saja. Sementara konser di tempat yang berdekatan, tidak jadi masalah. Padahal lebih mengganggu lagi," ungkap Buya Yahya. 

Buya Yahya juga mengingatkan bahwa, terkadang masalah mengganggu atau tidak toa masjid ini, tergantung dari siapa yang mengingatkan.

(udn)
Baca artikel tvOnenews.com terkini dan lebih lengkap, klik google news.

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Cerai dari Ruben Onsu, Sarwendah Sudah Dijodohkan dengan Boy William, Betrand Peto Bereaksi: Jangan...

Cerai dari Ruben Onsu, Sarwendah Sudah Dijodohkan dengan Boy William, Betrand Peto Bereaksi: Jangan...

Betrand Peto ungkap perasaannya soal kedekatan sang ibunda Sarwendah dan Boy William yang belakangan ini jadi perbincangan. Ia mengaku bahwa sebenarnya....
Respons Penundaan Kenaikan PPN 12 Persen, Ketum Kadin Anindya Bakrie: Kita Akan Bahas Ini di Rapimnas

Respons Penundaan Kenaikan PPN 12 Persen, Ketum Kadin Anindya Bakrie: Kita Akan Bahas Ini di Rapimnas

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Anindya Bakrie buka suara soal penundaan kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 12 persen.
Shin Tae-yong Pastikan Hubungan dengan Pemain Baik-baik Saja, Hanya Saja Timnas Indonesia Perlu Benahi Ini

Shin Tae-yong Pastikan Hubungan dengan Pemain Baik-baik Saja, Hanya Saja Timnas Indonesia Perlu Benahi Ini

Kekalahan atas Jepang yang menjadi sorotan ternyata mampu dibenahi oleh Shin Tae-yong ketika memimpin Timnas Indonesia.
Cegah Kecurangan Rekapitulasi Suara Pilkada Jakarta 2024, Kubu Ridwan Kamil - Suswono Kerahkan Partai Koalisi

Cegah Kecurangan Rekapitulasi Suara Pilkada Jakarta 2024, Kubu Ridwan Kamil - Suswono Kerahkan Partai Koalisi

Kabar menyudutkan kubu pasangan Pilkada Jakarta 2024 yakni Ridwan Kamil - Suswono (RIDO) mencuat pada sejumlah paltform media sosial.
Minim Partisipasi, Kubu Ridwan Kamil - Suswono Tuding 'Serangan Fajar' di Pilkada Jakarta 2024

Minim Partisipasi, Kubu Ridwan Kamil - Suswono Tuding 'Serangan Fajar' di Pilkada Jakarta 2024

Minim Partisipasi, Kubu Ridwan Kamil - Suswono Tuding 'Serangan Fajar' di Pilkada Jakarta 2024
Buntut Polisi Tembak Polisi, Kapolres Sukabumi AKBP Samian Ultimatum Anggotanya: Senjata Api Itu Juga Dilarang...

Buntut Polisi Tembak Polisi, Kapolres Sukabumi AKBP Samian Ultimatum Anggotanya: Senjata Api Itu Juga Dilarang...

Kapolres Sukabumi, AKBP Samian menanggapi kasus polisi tembak polisi yang kembali terjadi di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat. Penggunaan senjata api...
Trending
Buntut Polisi Tembak Polisi, Kapolres Sukabumi AKBP Samian Ultimatum Anggotanya: Senjata Api Itu Juga Dilarang...

Buntut Polisi Tembak Polisi, Kapolres Sukabumi AKBP Samian Ultimatum Anggotanya: Senjata Api Itu Juga Dilarang...

Kapolres Sukabumi, AKBP Samian menanggapi kasus polisi tembak polisi yang kembali terjadi di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat. Penggunaan senjata api...
Jemaah Elharamain Wisata Difasilitasi 3x Umroh Dibimbing Muthowif Berpengalaman

Jemaah Elharamain Wisata Difasilitasi 3x Umroh Dibimbing Muthowif Berpengalaman

Selasa (5/11/2024) tak terasa sudah empat hari jemaah Umroh plus Aqsa Elharamain Wisata berada di Madinah. Masih betah rasanya berlama-lama tinggal di kotanya -
Sembari Menunggu Iqamah, Bolehkah Mengisi Waktu Sambil Sholawatan? Ternyata Buya Yahya Bilang Justru Sebaiknya…

Sembari Menunggu Iqamah, Bolehkah Mengisi Waktu Sambil Sholawatan? Ternyata Buya Yahya Bilang Justru Sebaiknya…

Sembari menunggu jamaah datang ke masjid diselingi dengan sholawatan setelah adzan hingga sebelum iqamah, memangnya boleh? Buya Yahya berikan penjelasannya
Pimpin Upacara Kenaikan 26 Pangkat, Ini Pesan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Pimpin Upacara Kenaikan 26 Pangkat, Ini Pesan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara kenaikan pangkat terhadap 26 Perwira Tinggi (Pati) Polri. Acara ini digelar di Gedung Rupatama Mabes Polri pada Jumat (29/11/2024).
Dua Pemain Keturunan Ini Berharap Segera Naturalisasi, PSSI harus 'Gercep' Kalau Tidak Mau Diambil Timnas Belanda..

Dua Pemain Keturunan Ini Berharap Segera Naturalisasi, PSSI harus 'Gercep' Kalau Tidak Mau Diambil Timnas Belanda..

Bocoran nama-nama pemain keturunan yang masuk list PSSI untuk dinaturalisasi agar bisa memperkuat Timnas Indonesia PSSI harus gercep kalau tidak diambil Belanda
Ketum PSSI Erick Thohir Full Senyum Usai FIFA Beri Kabar Baik untuk Timnas Indonesia, Begini Katanya...

Ketum PSSI Erick Thohir Full Senyum Usai FIFA Beri Kabar Baik untuk Timnas Indonesia, Begini Katanya...

Ketum PSSI Erick Thohir full senyum usai FIFA beri kabar baik terkait timnas Indonesia. Diketahui, Indonesia kini miliki 1.135,11 poin, atau tambah 16,24 poin.
Omongan Jujur Erick Thohir ke Media Italia Bikin Media Vietnam Heboh, Sebut Timnas Indonesia saat Ini Masih...

Omongan Jujur Erick Thohir ke Media Italia Bikin Media Vietnam Heboh, Sebut Timnas Indonesia saat Ini Masih...

Omongan jujur Erick Thohir kepada media Italia ternyata membuat media Vietnam heboh, Erick Thohir berbicara soal Timnas Indonesia dan potensi di masa depan.
Selengkapnya
Viral