Yaaa aiyuhal laziina aamanuu izaa qumtum ilas Salaati faghsiluu wujuuhakum wa Aidiyakum ilal maraafiqi wamsahuu biru'uusikum wa arjulakum ilal ka'bayn; wa in kuntum junuban fattahharuu; wain kuntum mardaaa aw'alaa safarin aw jaaa'a ahadum minkum minal gha
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur (QS. Al-Maidah Ayat 6).
Kata Ustaz Adi Hidayat, wudhu itu asal katanya artinya bukan bersuci tetapi secara fiqih artinya bersuci.
"Secara bahasa, wudhu itu berasal dari kata wadho'ah, yang berarti cahaya yang terang, sinar yang terang atau aura kebaikan yang tampak," jelas Ustaz Adi Hidayat.
Sambungnya, jadi orang-orang yang berwudhu seakan-akan ada cahaya dalam sikapnya, seperti terangnya cahaya matahari.
Itulah penjelasan mengenai cara berwudhu. Disarankan menanyakan langsung kepada Ulama atau Ahli Agama Islam agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Wallahua’lam
Load more