Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengingatkan betapa pentingnya wudhu.
Hal ini karena bersuci adalah salah satu dari syarat sah shalat.
Namun terkadang saat berwudhu kita diajak bicara oleh orang lain.
“Kembali kepada hadits, jika berbicara tidak membatalkan wudhu namun kehilangan kesempatan diampuni dosa-dosanya,” ujar Ustaz Adi Hidayat dikutip oleh tvOnenews pada Selasa (29/8/2023) dari kanal YouTube Adi Hidayat Official.
““Hadits Muslim no 33,” sambung Ustaz Adi Hidayat.
Berikut hadits yang dimaksudkan oleh Ustaz Adi Hidayat, yang dikutip dari laman kementerian agama (kemenag).
Diriwayatkan Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah Saw bersabda : "Apabila seorang hamba muslim atau mukmin berwudhu, tatkala ia membasuh wajahnya keluarlah dari wajahnya seluruh dosa yang dilakukan matanya bersamaan dengan air itu atau dengan tetesan terakhirnya. Apabila dia membasuh dua tangannya maka akan keluar seluruh dosa yang dilakukan dengan tangannya bersamaan dengan air itu atau tetesan air yang terakhir. Apabila dia membasuh dua kakinya maka keluarlah seluruh dosa yang telah dilangkahkan oleh kakinya bersama air atau tetesannya yang terakhir sehingga dia selesai wudhu dalam keadaan bersih dari dosa." (HR. Muslim).
Ilustrasi Orang Berwudhu (envato element)
Ustaz Adi Hidayat menegaskan bahwa jika ingin menyempurnakan shalat, maka sempurnakanlah wudhunya terlebih dulu.
“Basuh wajah, ambil airnya, tumpahkan di wajah,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian basuh tangan sampai siku.
Untuk tangan Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa perintahnya adalah dari tangan lalu ke siku.
“Dari tangan sampai siku, itu yang paling benar,” kata Ustaz Adi Hidayat secara tegas.
Ilustrasi Orang Berwudhu (istockphoto.com)
“Ambil airnya, dari tangan basuh sampai ke siku,” sambung Ustaz Adi Hidayat.
Kata Ustaz Adi Hidayat, ini sederhana namun makanya luar biasa.
“Tajam maknanya, ini yang menafsirkan nabi, ini hadits muslim no 33,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Jadi kata Ustaz Adi Hidayat, sesuai dengan Hadits Muslim di atas, maka wudhu bisa menggugurkan dosa.
“Dosa kecil, sepanjang bukan dosa besar,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
“Kapan shalat akan menggugurkan dosa, dimulai dari wudhu,” sambung Ustaz Adi Hidayat.
Oleh karenanya wudhu sangatlah penting.
“Makanya kata Nabi dalam hadits muslim, kalau orang wudhunya benar kalau sesuai basuhannya, jatuh airnya sekaligus mengugurkan dosa-dosa yang melekat pada tangan,” tandas Ustaz Adi Hidayat.
Ilustrasi Orang Berwudhu (envato element)
Hal ini karena tanganlah yang paling banyak melakukan maksiat.
“Jemari adalah yang sering maksiat, membuat status contohnya,” kata Ustaz Adi Hidayat.
“Orang bikin status dengan jemari bukan siku,” sambung Ustaz Adi Hidayat.
Maka ketika dibasuh dengan wudhu artinya kita bertaubat dari dosa tangan
“Basuhkan mohon ampunan kepada Allah, minta dibersihkan basuh, begitu kita tobat, jatuh air itu sekaligus menjatuhkan dosa-dosa di tangan,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Oleh karenanya doa setelah wudhu mengandung kata taubat.
Ilustrasi Orang yang Berdoa (freepik)
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Baca: asy-hadu alla ilaaha illallah wahdahu laa syarikalah wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rosuluh, allohummaj'alnii minattawwaabiina waj'alnii minal mutathohhiriin.
Artinya: Aku bersaksi bahwasanya tiada sesembahan yang benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-nya, dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusan-nya. Ya Allah, jadikanlah aku hamba yang bertaubat dan jadikanlah aku sebagai orang yang bersuci.
Oleh karenanya, kata Ustaz Adi Hidayat Makanya kalimat thoharoh disandingkan dengan taubat.
“Itu yang dimaksud dalam Al Baqarah 222-223,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Berikut potongan Surah Al Baqarah ayat 222.
… اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيۡنَ وَيُحِبُّ الۡمُتَطَهِّرِيۡنَ
Baca: … innallaaha yuhibbut Tawwaabiina wa yuhibbul mutatahhiriin
Artinya: …., Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri.
Ilustrasi Orang yang Berwudhu (freepik)
Untuk kepala Ustaz Adi Hidayat mengingatkan untuk mengusap ke belakang.
“Yang diusap kepala bukan rambut, saat kita wudhu kita mengusap kepala, ” sambung Ustaz
Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa perintah wudhu ini tercantum dalam Al-Qur’an Surah Al Maidah Ayat 6.
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِذَا قُمۡتُمۡ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغۡسِلُوۡا وُجُوۡهَكُمۡ وَاَيۡدِيَكُمۡ اِلَى الۡمَرَافِقِ وَامۡسَحُوۡا بِرُءُوۡسِكُمۡ وَاَرۡجُلَكُمۡ اِلَى الۡـكَعۡبَيۡنِ ؕ وَاِنۡ كُنۡتُمۡ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوۡا ؕ وَاِنۡ كُنۡتُمۡ مَّرۡضَىٰۤ اَوۡ عَلٰى سَفَرٍ اَوۡ جَآءَ اَحَدٌ مِّنۡكُمۡ مِّنَ الۡغَآٮِٕطِ اَوۡ لٰمَسۡتُمُ النِّسَآءَ فَلَمۡ تَجِدُوۡا مَآءً فَتَيَمَّمُوۡا صَعِيۡدًا طَيِّبًا فَامۡسَحُوۡا بِوُجُوۡهِكُمۡ وَاَيۡدِيۡكُمۡ مِّنۡهُ ؕ مَا يُرِيۡدُ اللّٰهُ لِيَجۡعَلَ عَلَيۡكُمۡ مِّنۡ حَرَجٍ وَّلٰـكِنۡ يُّرِيۡدُ لِيُطَهِّرَكُمۡ وَ لِيُتِمَّ نِعۡمَتَهٗ عَلَيۡكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُوۡنَ
Yaaa aiyuhal laziina aamanuu izaa qumtum ilas Salaati faghsiluu wujuuhakum wa Aidiyakum ilal maraafiqi wamsahuu biru'uusikum wa arjulakum ilal ka'bayn; wa in kuntum junuban fattahharuu; wain kuntum mardaaa aw'alaa safarin aw jaaa'a ahadum minkum minal gha
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur (QS. Al-Maidah Ayat 6).
Kata Ustaz Adi Hidayat, wudhu itu asal katanya artinya bukan bersuci tetapi secara fiqih artinya bersuci.
"Secara bahasa, wudhu itu berasal dari kata wadho'ah, yang berarti cahaya yang terang, sinar yang terang atau aura kebaikan yang tampak," jelas Ustaz Adi Hidayat.
Sambungnya, jadi orang-orang yang berwudhu seakan-akan ada cahaya dalam sikapnya, seperti terangnya cahaya matahari.
Itulah penjelasan mengenai cara berwudhu. Disarankan menanyakan langsung kepada Ulama atau Ahli Agama Islam agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Wallahua’lam
Load more