tvOnenews.com - Publik dihebohkan atas kasus Poliandri yang berujung maut di Bone, Sulawesi Selatan. Di sisi lain, Pendakwah kondang Gus Miftah menerangkan soal mengapa Islam membolehkan poligami dan melarang poliandri.
Poliandri merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk seorang wanita yang memiliki suami lebih dari satu, di mana hal tersebut merupakan kebalikan dari poligami.
Sebelumnya warga Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dibuat heboh dengan adanya kasus pembunuhan antarsuami poliandri.
Ilustrasi poliandri. (IstockPhoto)
SR (22) merupakan istri yang memiliki tiga suami. Suami pertamanya adalah T, suami keduanya adalah AS (35) dan suami ketiganya adalah SN (35). AS berprofesi sebagai sopir. Sedangkan, SN berprofesi sebagai petani.
Pembunuhan berawal pada Minggu malam (20/8/2023), saat SN (suami ketiga SR) mendengar percakapan antara AS (suami kedua) dan SR (istri poliandri).
Dalam pembicaraan via telepon tersebut AS mengajak SR ikut berkunjung ke kampung halaman AS di kabupaten Bulukumba padahal SR saat itu sedang bersama SN di rumah pribadi SR.
Keesokan harinya SN berpura-pura hendak buang air besar yang ternyata menyeberang menemui dan membunuh AS yang tidur sendirian di rumah orang tua SR.
Dalam sebuah kesempatan ceramahnya, Gus Miftah menerangkan logika tentang mengapa Islam memperbolehkan Poligami dan melarang Poliandri.
"Saya bukan pro poligami, tapi saya bilang poligami itu boleh, tapi saya bukan pelaku poligami," ujarnya yang dilansir Youtube BTV.
Lantas Gus Miftah menjelaskan pernyataannya tersebut dengan logika sebuah gelas dan sendok.
Pendakwah Gus Miftah. (via Dream ID)
Dia mengaku sering ditanya problem poligami dan poliandri sama orang luar, dirinya pun menerangkan dengan logika sederhana.
"Kalau gelasnya empat, sendoknya satu (sebagai laki-laki), sementara gelasnya dianalogikan sebagai perempuannya, kalau sendoknya satu gelasnya empat, kalau terjadi apa-apa dengan masing-masing gelas, pertanggung jawabannya jelas, siapa bu? Sendok (satu)" ujarnya.
"Yang menjadi problem adalah satu gelas sendoknya empat, artinya apa? kalau gelasnya ini terjadi apa-apa maka akan terjadi konflik, yang bertanggung jawab sendok yang mana?," tanya Gus Miftah pada jamaah yang hadir.
"Itu logikanya, kenapa boleh poligami, nggak boleh poliandri, kalau laki-lakinya empat, perempuannya satu, Mohon maaf kalau yang satu ini hamil, maka akan terjadi konflik bapaknya siapa, tapi kalau perempuannya empat, bapaknya satu, mohon maaf kalau empat-empatnya hamil yang tanggung jawab jelas laki-laki yang satu," tutupnya. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more