Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Pertama RI, Sukarno ternyata bukan hanya memiliki peran penting atas kemerdekaan Indonesia, ternyata beliau juga memiliki andil dalam ditemukannya makam ahli hadits termasyhur, Imam Bukhari.
Imam Bukhari, memiliki nama lengkap Abu Abdullah Muhammad.
Beliau adalah ahli hadits termasyhur, bersama dengan ahli hadits lainnya.
Imam Bukhari memiliki daya ingat yang kuat.
Beliau juga merupakan orang yang dermawan, rendah hati serta takut akan Allah SWT.
Sukarno disebutkan mulai mendalami hadits Bukhari saat berada dalam pengasingan di Pulau Ende.
Dalam buku Soekarno, presiden pertama RI itu mengatakan:
“Saya perlu kepada Bukhari atau Muslim karena di situlah dihimpun hadits-hadits sahih,” (Soekarno, 1964:326).
Sementara, dilansir dari situs resmi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), dikatakan permintaan pencarian makam Imam Bukhari itu dijadikan oleh Sukarno sebagai syarat dalam memenuhi undangan Soviet.
Dok. Presiden RI ke-1, Sukarno (wikipedia common)
Maka berangkat dari itu, sejarah Sukarno dengan bangsa Uzbekistan dimulai setelah Konferensi Asia Afrika tahun 1955.
Saat itu, Pemerintah Soviet mengundang Presiden Sukarno untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Moskow.
Sebagai Presiden Indonesia yang dianggap sebagai pemimpin negara-negara Non Blok, Sukarno sadar bahwa ia harus bersikap netral terhadap Blok Timur maupun Blok Barat.
Namun disisi lain, Sukarno menyadari bahwa Indonesia butuh dukungan Soviet untuk melegitimasi eksistensi negara-negara non-blok dan kesepakatan yang telah dicapai dalam Konferensi Asia Afrika tahun 1955.
Namun, bapak proklamator Indonesia itu juga menyadari betapa pentingnya dukungan Soviet untuk menghadapi berbagai upaya negara-negara Barat yang masih terus berusaha kembali menguasai Indonesia.
Namun, Sukarno paham bahwa mayoritas masyarakat Indonesia adalah beragama Islam.
Sehingga tidak mungkin Indonesia akan ikut blok timur yang dipimpin oleh negara komunis Soviet.
Dengan sangat cerdas, situasi itu kemudian disiasati oleh Sukarno dengan mengajukan syarat minta dicarikan makam Imam Bukhari, seorang perawi Nabi Muhammad SAW yang amat termasyhur.
Presiden Pertama RI, Sukarno (Dok. YouTube - Arsip Nasional RI)
Maka dari itu, sosok Sukarno nyata dikenal di Uzbekistan, yang merupakan daerah pecahan Uni Soviet.
Makam Imam Bukhari ditemukan di desa Hartang, Samarkand.
Keberhasilan penemuan makam Bukhari menjadikan Sukarno melegenda dan populer di Uzbekistan.
Presiden Sukarno saat itu dikatakan berziarah ke makam Imam Bukhari.
Muazin Masjid Imam Bukhari yang bernama Israil turut menyampaikan bahwa kondisi makam Imam Bukhari saat itu kurang baik dan tidak terawat.
Dalam menyambut kedatangan Sukarno, makam tersebut akhirnya dirapikan.
“Presiden Sukarno merangkak menuju makam lalu memanjatkan doa dan dilanjutkan dengan shalat serta membaca Al-Qur’an” ujar Israil, sebagaimana dikutip dari laman MPR.
Ilustrasi (freepik/skectpedia)
Imam Bukhari adalah ahli hadits yang termasyhur bersama dengan Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah.
Bahkan dalam buku-buku fiqih dan hadis, hadis-hadisnya memiliki derajat yang tinggi.
Imam Bukhari lahir di Bukhara, 13 Syawal 194 H atau 21 Juli 810 dan wafat di Khartank, sebuah desa kecil dekat Samarkand pada hari raya Idul Fitri, 1 Syawal 256 H atau 1 September 870.
Saat ini Makam Imam Bukhari masih dalam tahap rekonstruksi dan akan dibangun cukup besar, karena direncanakan nantinya akan tersedia museum dan masjid dengan kapasitas 10 ribu orang jemaah di dalamnya.
Wapres Ma'ruf Amin saat Kunjungi Makam Imam Bukhari (wapresri.go.id)
Keberhasilan penemuan makam tersebut, mendorong Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma'ruf Amin untuk membangun Sukarno Memorial Library. Pembangunan ini diusulkan dibangun di dekat makam Imam Bukhari, yang oleh Sukarno diminta dicari sebagai syarat pemenuhan undangan Soviet tahun 1955.
Usulan itu dilontarkan oleh Ma’ruf Amin kepada Perdana Menteri Uzbekistan, Abdulla Nigmatovic, saat kunjungan ke Uzbekistan pada Juni 2023 lalu.
“Saya juga sampaikan tadi supaya dibangun semacam Sukarno Memorial Library di tempat makam (Imam Bukhari).” ucap Ma’ruf yang dikutip dari laman Antaranews pada Rabu (16/08/2023).
Pembangunan ini sebagai bentuk mengenang jasa Bung Karno yang telah diberikan kepada negara Uzbekistan. Pembangunan Sukarno Memorial Library itu diharapkan dapat mempererat hubungan antara Indonesia dengan Uzbekistan. (mg9)
Load more