Tafsir Surah Al-Fatihah: Jalannya Kehidupan
- pexels
Jakarta, tvOnenews.com - Pada bahasan sebelumnya, telah diuraikan tafsir Surah Al-Fatihah terkait proses penciptaan alam dan manusia yang menunjukkan kebesaran Allah sebagai rabb.
Hal tersebut sebagaimana yang tercantum pada ayat kedua dari Surat al-Fatihah yakni al-hamdu lillāhi rabbil-’ālamīn (اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ).
Adapun pada bagian ini, akan dijelaskan kemahakuasaan Allah dalam pengaturan jalannya kehidupan dan dinamika yang terdapat di alam semesta.
Kehidupan Berjalan dengan Sunatullah
Berjalannya kehidupan alam semesta dengan harmoni, selaras, dan teratur merupakan sunatullah.
Tidak mungkin kehidupan di alam ini tercipta karena hukum-hukum fisika semata. Bagi manusia yang sadar, yang dapat mempergunakan dan menjalankan pikirannya, pasti akan percaya dan meyakini seyakin-yakinnya bahwa Tuhanlah yang menciptakan, mengatur, menguasai, menjaga dan mengawasi kehidupan alam semesta yang luas ini.
Al-Qur’an menjelaskan bagaimana bumi dan langit beserta segala sesuatu yang ada di dalamnya dijaga dengan kuasa-Nya yang agung. Allah SWT berfirman,
إِنَّ اللَّهَ يُمْسِكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ أَنْ تَزُولَا ۚ وَلَئِنْ زَالَتَا إِنْ أَمْسَكَهُمَا مِنْ أَحَدٍ مِنْ بَعْدِهِ ۚ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا
“Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada seorangpun yang dapat menahan keduanya selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (Q.S. Fāthir [35]: 41).
![]()
Ilustrasi Orang yang sedang Membaca Al-Qur'an (freepik)
Ayat ini memberikan penegasan terhadap adanya prinsip keteraturan alam semesta. Bahkan dalam ayat yang lain, al-Quran secara tegas menolak kepercayaan kaum materialisme, yang menyatakan bahwa alam semesta adalah sekumpulan materi tak beraturan. Allah swt berfirman,
Load more