Menurut Buya Yahya, kemudian berbicara tentang adzan Jumat, zaman Nabi SAW adzan Jumat hanya sekali.
Lalu datang Sayyidina Abu Bakar, adzan sekali. Datang Sayyidina Umar, adzan sekali. Waktu zaman Sayyidina Utsman bin Affan, jamaah semakin banyak.
Maka dalam hadist riwayat Imam Bukhari, Sayyidina Utsman memerintahkan untuk membuat adzan yang ketiga. Ketika itu adzan Jumat dua kali.
"Saat Sayyidina Utsman menyuruh adanya adzan, pertama adzan itu ada disaat khatib diatas mimbar. Waktu masuk dzuhur, ada khatib diatas mimbar, satu adzan. Kemudian setelah itu disaat jamaah semakin banyak, Sayyidina Utsman minta zaura, itu artinya dekat dengan tempat keramaian atau dekat pasar, itu untuk disuarkan adzan," papar Buya Yahya.
"Disederhanakan kalau zaman sekarang itu menara, agar orang mendengar kalau itu sudah masuk waktu dzuhur waktu Jumat," sambungnya menjelaskan.
Buya Yahya menceritakan bahwa disaat itu tidak ada sahabat Nabi yang ingkar satupun, dengan dua adzan yang diadakan Sayyidina Utsman bin Affan.
"Makanya adalah, disamping itu sunnah Khulafaur Rasyidin, begitu juga menjadi itjma, semakin menjadi itjma sukuti. Atau itjma kesepakatan para ulama yang ada pada zaman sahabat Nabi, tapi tidak diucapkan, namanya itjma sukuti," ujar Buya Yahya.
Load more