Jawaban Syaikh Assim Al-Hakeem soal Pembakaran Alquran di Swedia, Harus Kita Serang atau Diam Saja? Dijawab Begini...
- Kolase tvOnenews.com / Antara
Syaikh Assim Al-Hakeem merupakan Pendakwah yang memperoleh gelar BA dalam linguistik dari Universitas King Abdul-Aziz Jeddah.
![]()
Syaikh Assim Al-Hakeem.
Lanjut Syaikh Assim menyebut bahwa sebenarnya pendeta Terry Jones bukan orang Swedia asli, dan merupakan seorang pengungsi.
"Tapi dia ingin menjilat, membuat senang. Maaf pakai kata ini, karena dia ingin menjadi warga negara Swedia. Maka apa yang dia lakukan? Dia ingin menghina Islam, dia menghina Al-Quran," terang Syaikh Assim Al Hakeem.
Kemudian Syaikh Assim Al-Hakeem menerangkan bagaimana seharusnya reaksi kita sebagai orang Muslim dalam menyikapi kasus tersebut.
"Ya pertama, ya kita marah, yang kedua, kemarahan kita ada batasnya. Kita tidak pergi ke jalanan, karena dalam Islam, demonstrasi dan protes haram," ujarnya.
"Inilah yang dikatakan para syaikh ulama Bin Baz, Bin Utsaimin, Al-Albani," terangnya.
Ulama terbaik zaman kita, mengatakan itu haram. Beberapa orang mengatakan, Syaikh dari Saudi, dia takut mengatakan demo/protes haram karena akan dipenjara.
"Aku tidak takut, Aku Indonesia. Aku dari Medan, Kota Pinang? Kampung halamanku, " ujar Syaikh Assim Al Hakeem seraya bergurau dengan jemaah.
"Aku tidak takut. Aku mengatakan apa yang Allah perintahkan kepadaku untuk katakan sebagai kewajiban. Aku tidak takut pada pemerintah. Ya, jika itu akan membuatku dalam masalah. Aku akan diam, tapi aku tidak akan mengatakan kebatilan," ucapnya.
"Jika mereka datang dan berkata bagus. Tidak, tidak. Aku tidak akan mengatakan ini. Entah aku katakan 100% kebenaran atau diam. Protes dan demonstrasi menurut Islam adalah haram," lanjutnya.
Selain itu, ada hal yang lebih mengejutkan, Syaikh Assim Al Hakeem mengungkap strategi yang digunakan di Eropa untuk memfitnah umat Islam.
"Sering kali kamu berdemonstrasi, FBI, CIA, KGB, pemerintah, pihak berwenang memasukkan 5-10 orang pecandu narkoba," ungkap Syaikh Assim Al-Hakeem.
Ia juga menerangkan bahwa hal semacam itu merupakan sebuah alat politik agar orang-orang d ibaliknya bisa berbuat sesuatu terhadap Islam.
Salah satunya dengan membuat skenario seolah-olah hal tersebut dilakukan oleh umat Muslim.
Load more