tvOnenews.com - Nama pendakwah asal Arab Saudi, Syaikh Assim Al Hakeem sedang viral belakangan ini karena mengisi beberapa ceramah di Indonesia.
Sosok Syaikh Assim Al Hakeem memang sebelumnya sudah dikenal luas karena kerap memberikan jawaban dengan cara yang unik dan lucu namun tetap tegas sesuai Al Quran dan hadis.
Kemudian Syaikh Assim Al Hakeem yang diketahui memiliki darah keturunan Medan ini viral karena menegur jemaah yang membaca Al Fatihah di awal acara.
Padahal menurut Syaikh Assim Al Hakeem membaca Al Fatihah itu hanya boleh saat shalat dan ruqyah.
Ternyata tak hanya soal membaca Al Fatihah, Syaikh Assim Al Hakeem juga mengaku bingung dengan kebiasaan masjid di Indonesia jelang subuh.
Seperti dilansir tvOnenews.com dari ceramah Syaikh Assim Al Hakeem saat berada di Medan, berikut pengakuan pendakwah tersohor asal Arab Saudi tersebut.
Berkaitan dengan hal ini, Syaikh Assim Al Hakeem terlebih dahulu menegaskan bahwa dalam setiap ibadah hendaknya mengikuti sunnah dari Nabi dan bukan malah membuat perkara baru atau yang biasa disebut dengan bid'ah.
"Setiap hari sebelum shalat subuh, 15-20 menit, apa yang dilakukan di masjid, sebelum adzan," ujar Syaikh Assim Al Hakeem.
Menurut Syaikh Assim Al Hakeem, banyak yang membaca Al Quran dan bershalawat dengan pengeras suara jelang subuh.
"Mereka membaca Al Quran, mereka bershalawat," ungkap Syaikh Assim Al Hakeem.
Kegiatan ini membuat Syaikh Assim Al Hakeem keheranan, dan mencoba mencari tahu amalan apakah ini.
"Saya sedang duduk di ruanganku, amalan apa ini, saya coba membuka kitab saya, mencari mungkin ini bentuk Islam baru," kata Syaikh Assim Al Hakeem.
"Saya enggak pernah mengajarkan ini sebelumnya dalam kajian di Mekkah dan Madinah," lanjutnya.
Syaikh Assim Al Hakeem sudah mencoba mencari penjelasannya di Al Quran dan berbagai kitab ulama hadis terkenal juga tak ditemukan amalan ini.
"Saya buka Al Quran tapi juga tidak dijelaskan, di kitab Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nassai," ujar Syaikh Assim Al Hakeem.
Karena penasaran, akhirnya Syaikh Assim Al Hakeem bertanya langsung kepada kawannya yang merupakan seorang ulama di Indonesia.
"Dari mana mereka membawa amalan baru ini, lalu saya coba pergi tanyakan ke Maulana, amalan apa ini?" kata Syaikh Assim Al Hakeem.
"Dia bilang ini dzikir sedang bermunajat," lanjutnya.
Mendengar jawaban sahabatnya, Syaikh Assim Al Hakeem langsung memberikan pernyataan tegas.
"Cukup saya bilang jangan lagi sebutkan nama-nama amalan ini," tegas Syaikh Assim Al Hakeem.
"Apakah ini baik, apakah ini datang dari Al Quran, dia bilang bukan, apakah ini sunnah, dia jawab bukan, tapi ini baik," lanjutnya.
Syaikh Assim Al Hakeem secara terang-terangan menyebut bahwa amalan ini seharusnya tak dilakukan karena tak diajarkan oleh Rasul, di Al Quran pun tak disebutkan.
"Ini aneh, kenapa aneh, karena Allah berfirman dalam Al Quran, 'Pada hari ini telah kusempurnakan Agamamu (QS. Al Maidah:3)" kata Syaikh Assim Al Hakeem.
"Lalu saya tanya, apakah Islam sudah sempurna, dia jawab iya, dan Islam saat masa-masa Rasul SAW juga, dia jawab iya, lalu saya bilang, apakah yang kamu lakukan ini apakah juga diajarkan di zaman Rasulullah, dia jawab hmmmmm," lanjutnya.
Sahabat Syaikh Assim Al Hakeem kembali mengatakan bahwa walau amalan ini tak ada di Al Quran atau hadis tapi baik untuk dilakukan.
Mendengar jawaban ini, Syaikh Assim Al Hakeem kembali memberikan pernyataan tegas soal bid'ah.
"Di sinilah masalahnya, seseorang yang membuat perkara-perkara baru (bid'ah) dalam Islam, dia sama saja menganggap kalau Islam itu sebenarnya belum sempurna sehingga mereka harus menambahkan amalan-amalan baru di dalamnya," tegas Syaikh Assim Al Hakeem.
"Dan itulah mengapa Abdullah ibnu Umar, salah satu sahabat mulia, dia berkata setiap bid'ah dalam agama itu akan membawamu dalam kesesatan walau kebanyakan orang menganggap amalan itu bagus karena itu bukan dari agama, jika dari agama maka tunjukkan kepada ku," sambungnya.
(far)
Dapatkan berita menarik lainnya dari tvOnenews.com di Google News, Klik di Sini
Load more