tvOnenews.com - Nama pendakwah Syaikh Assim Al-Hakeem menyita perhatian banyak kalangan beberapa waktu belakangan ini, terutama pada sebuah kajian Islami yang berlangsung di Malang, beliau menegur jemaah yang membaca Al-Fatihah untuk membuka acara.
Ulama kelahiran Arab Saudi pada 1962 ini baru-baru ini menghadiri sebuah acara Tabligh Akbar yang bertajuk 'Comeback Kembali Bersaudara' di Masjid Al-Jihad Medan Baru, pada Minggu 23 Juli 2023.
Syaikh Assim Al-Hakeem merupakan tokoh terkemuka Islam dan kerap menyampaikan dakwahnya dalam bahasa inggris, ia seringkali meluruskan dan mengajak umat muslim agar memahami kembali ajaran Islam yang sebenar-benarnya.
Syaikh Assim Al-Hakeem, Pendakwah asal Arab Saudi.
Seperti baru ini terjadi, ketika beliau mengatakan kalau tidak ada tuntutan dari Nabi Muhammad SAW untuk membaca Al-Fatihah selain dalam salat.
Menurut Syaikh Assim Al-Hakeem, surah Al-Fatihah hanya boleh dibaca pada saat melaksanakan ibadah salat dan juga pada sedang meruqyah atau mengobati.
Kemudian dirinya mengungkapkan bahwa tidak ingin kelak di hari kiamat dimintai pertanggungjawaban karena membiarkan orang-orang berbuat tindakan yang menurutnya bid'ah.
"Saya tidak ingin kelak di hari kiamat, Allah bertanya kepadaku kenapa mereka berbuat bid'ah tapi tidak kamu peringatkan," kata Syaikh Assim Al Hakeem.
Oleh karena itulah Syaikh Assim Al Hakeem kemudian menyatakan bahwa tak ada hadis Nabi yang menjelaskan anjuran membaca Al Fatihah di luar shalat, terutama untuk membuka acara.
"Pernahkah disebutkan dalam kitab hadis bahwa Nabi Muhammad membaca Al-Fatihah dalam keadaan seperti ini? tidak pernah," ujar Syaikh Assim Al Hakeem.
"Apakah kamu lebih pandai daripada beliau, tentu saja tidak, aku juga tidak," sambungnya.
Dari sinilah Syaikh Assim Al Hakeem ingin mengingatkan kembali soal bid'ah agar tak menjadi beban bagi dirinya di hari kiamat.
"Inilah kenapa saya harus menjelaskan mengenai hal ini sehingga nanti pada hari kiamat saya menjawab saya sudah memberitahu mereka, sudah cukup lalu saya pergi," ungkap Syaikh Assim Al Hakeem.
"Jadi, hal itu bukanlah sunnah," sambungnya.
Terkait hal tersebut, salah satu pendakwah kondang asal Cirebon yakni Buya Yahya memberikan penjelasan soal hukum membaca surah Al-Fatihah.
"Masalah Al-Fatihah tidak ada berbeda pendapat, kecuali yang tidak paham. Ada hadis imam muslim meriwayatkan, jadi suatu ketika kita mendengar ada Ustaz,'ini apa-apaan Al-Fatihah, kan ada Ali Imron, dengan bahasa mengejek Innalillah," tuturnya yang dilansir Youtube Al-Bahjah TV.
"Jadi jangan biasa begitu, menunjukkan bahwasanya dia bukan orang alim dong, orang alim tidak akan merendahkan begitu dong, siapapun dia bertanya dulu kenapa membaca surah Al-Fatihah, tanya yang melakukannya, kenapa anda melakukan itu," terangnya.
Buya Yahya, pendakwah.
Pemilik Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon ini menerangkan kisah Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril saat turunnya dua cahaya istimewa berupa dua surah Alquran.
Disebuthkan bahwa Nabi diberi kabar gembira dengan ada dua cahaya yang diberikan Allah SWT kepada beliau, yang tertuang dari tujuh ayat dan disebut juga sebagai Pembuka Al-Qur'an.
Adapun satu cahaya lainnya yakni ayat pamungkas Surah Al-Baqarah (Sapi Betina).
"Hai Muhammad bergemberilah dengan dua Cahaya yang tidak pernah diberikan kecuali kepadamu," ujar Buya Yahya.
"Kamu tidak baca satu huruf kecuali dikabul, bukan berarti satu huruf beneran, misalnya membaca bahkan kalau seandainya satu huruf nih, cuman baca satu huruf gimana, ini menunjukkan keutamaan Fatihah adalah di saat Anda ingin berdoa, sertakan Fatihah doa akan akan dikabul," tutur Buya Yahya.
Ulama pemilik nama lengkap Yahya Zainul Ma'arif menyebut bahwa setelah berdoa dan menyertakan Al-Fatihah merupakan Hadis Muslim.
"Jangan mencaci, suruh bertanya dulu, kalau Anda tidak mau melakukan permasalahannya beda," tuturnya. (ind)
Load more