Asal Usul dan Sejarah Kota Madinah, Tempat Rasulullah Dimakamkan
- tim tvOne
Jakarta, tvOnenews.com - Madinah adalah tempat dimana Nabi Muhammad SAW hijrah hingga akhirnya wafat dan dimakamkan.Sebelum kedatangan Rasulullah SAW, Madinah belum menjadi sebuah kota, melainkan hanya gugusan bukit-bukit yang terhampar luas yang berisi oase-oase di sekitarnya.
Sebagaimana dilansir dari situs Kementerian Agama (Kemenag), Madinah digambarkan oleh seorang peneliti sejarah Husain Mu’nis dalam bukunya yang berjudul “Sejarah Otentik Nabi Muhammad” berupa gugusan bukit-bukit itu diapit oleh dua dataran tinggi al-bazilt al-aswad (kerikil-kerikil hitam) yang terpisahkan oleh oase-oase antara lain Quba’, Yatsrib, Sineh, Ratij, Hisaikah.
Wilayah tersebut saat itu dikuasai oleh beberapa golongan antara lain Aus, Khazraj dan Yahudi dan masing-masing menguasai oase tertentu.
Secara rinci, geografis Madinah digambarkan oleh Yusno Abdullah Otta (2010:481) memiliki beberapa kelebihan dibanding daerah lainnya di wilayah jazirah arab, yaitu cocok sebagai army basement.
Sebelah Barat kota Madinah terdapat lokasi yang dikenal dengan nama ‘Harrah Wabaarah’, yaitu daerah berupa bebatuan vulkanik yang menghiasi bukit-bukti.
Pada musim panas di sini akan terasa sangat menyengat dan hanya mungkin dapat dilalui para penunggang unta.
Sementara bagian timurnya sama dengan bagian barat dan dikenal dengan nama ‘Harârah Waqîm’.
Di daerah bagian selatannya ada daerah yang cukup produktif dan potensi untuk dijadikan lahan pertanian.
Sedangkan daerah utama dari Madinah , merupakan daerah ‘bersahabat’ yang merupakan satu-satunya akses menuju Madinah.
Asal-Usul Nama Madinah
Nama asal kota Madinah adalah Yatsrib. Di dalam kitab Akhbar al-Madinah karya Ibnu Zabalah (2003:165&184) dijelaskan bahwa Yatsrib merupakan nama seorang laki-laki dari ‘Amaliq.
Bani ‘Umalaq sendiri adalah kaum yang pertama kali menempati dan memakmurkan daerah tersebut.
Adapun silsilahnya adalah ‘Umalaq bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh As. Jadi jika dilihat dari urutan silsilah tersebut, maka Yatrib merupakan keturunan ketiga dari Nabi Nuh As.
Sebelum menjadi sebuah kota, keadaan Yatsrib sangat jauh dari keberadaban.
Kondisi sosial Yatsrib masih berwujud tribalisme (kesukuan), tidak ada suatu peraturan yang mengikat bersama dan saling bermusuhan antar kabilah meskipun berada dalam wilayah yang sama.
Load more