Mengenang KH Maimun Zubair atau Mbah Moen, Salah Satu Ulama Nusantara yang Dimakamkan di Mekkah
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Beberapa ulama Indonesia ada yang wafat di Mekkah dan dimakamkan di sana. Salah satu ulama nusantara yang dimakamkan di Mekkah adalah KH Maimun Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen.
KH Maimun Zubair atau Mbah Moen tutup usia di Tanah Suci Makkah Almukarromah pada 6 Agustus 2019 di usia 90 tahun.
Adapun KH Maimun Zubair atau Mbah Moen dimakamkan di pemakaman Ma’la, Mekkah.
Sebelum wafat, kala itu, KH Maimun Zubair atau Mbah Moen, yang lahir di Rembang, Jawa Tengah, 28 Oktober 1928, tengah melaksanakan ibadah haji.
Banyaknya orang yang menghormati KH Maimun Zubair atau Mbah Moen membuat sosok Mbah Moen terus dikenang kisah-kisahnya.
Apalagi KH Zubair atau Mbah Moen adalah seorang ulama sepuh yang tinggi keilmuannya.
Nah, Salah satu kisah yang menarik dibicarakan banyak orang adalah kisah kelahiran KH Maimun Zubair atau Mbah Moen.
Kisah kelahirannya itu ia ceritakan saat berceramah pada Haul Gus Dur 2018 di Ciganjur, Jakarta.
Dalam video unggahan akun NU Channel di YouTube pada 11 Februari 2019, Mbah Moen pernah bercerita tentang tiga ulama alim pendiri Nahdlatul Ulama.
![]()
KH Maimun Zubair atau Mbah Moen (Ist)
Mereka adalah KH Hasyim Asy'ari, KH Wahab Hasbullah, dan KH Bisri Syansuri.
Ketika akan berlangsung muktamar tahun 1928, ketiga kiai hebat itu, kata Mbah Moen, berangkat dari Surabaya ke Semarang.
Lalu mereka singgah di rumah buyut Mbah Moen, namanya Kiai Syuaib di daerah Sarang.
"Kiai 3 tadi merundingkan atas kembalinya Kiai Muhaimin menjadi orang Jombang, yang akhirnya dikawin oleh Nyai Khoiriyah, jandanya Kiai Maksum Ali. Itu perundingan diadakan di Sarang. Alhamdulillah, ketiga Kiai itu meludahi gelas yang ada airnya, kemudian diminum ibu saya, dan tidak lama melahirkan saya. Ini terus terang saja, jadi saya ini NU-nya enggak bisa dipisahkan," kata Mbah Moen, dalam video yang dilihat oleh tvOnenews pada Selasa (6/6/2023) tersebut.
Karena Mbah Moen lahir dari karomah ketiga ulama NU itu, ia pun merasa tidak bisa dipisahkan dari NU dan Gus Dur.
Load more