Bacaan Dzikir yang Utama di Saat Subuh
- pexels
Jakarta, tvOnenews.com - Salah satu waktu yang dianjurkan untuk berdzikir adalah setelah shalat subuh hingga terbit matahari.
Imam Nawawi dalam Kitab Al-Azkar menyebutkan bahwa banyak lafal dzikir yang berasal dari Rasulullah dan dianjurkan untuk dibaca saat subuh.
Mereka yang dapat mengamalkan semuanya, dapat dikatakan sebagai orang beruntung yang mendapatkan nikmat dan anugerah dari Allah SWT.
Namun bagi mereka yang tidak sanggup mengamalkan semuanya, dianjurkan menyingkat amalan tersebut meski hanya dengan satu lafal dzikir.
Sebagaimana yang dilansir dari NU Online, Imam Nawawi menyebutkan sejumlah ayat Al-Qur’an yang menjadi dasar anjuran dzikir di waktu Subuh, yaitu Surah Thaha ayat 130, Surah Ghafir ayat 55, Surah An-Nisa ayat 148, Al-An‘am ayat 52, An-Nur ayat 36, dan Surah As-Shad ayat 18.
وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا
Artinya, “Bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum terbit dan sebelum terbenam matahari,” (Surah Thaha ayat 130).
Surat Ghafir ayat 55:
وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ
Artinya, “Bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu pada pagi dan petang,” (Surah Ghafir ayat 55).
Semua ayat di atas telah menunjukkan anjuran agar manusia berdzikir memuji Allah pada waktu subuh atau pagi hari dan tentu saja sore hari.
Imam An-Nawawi menyebut bahwa Sayyidul Istighfar adalah salah satu lafal yang baik dan utama dibaca saat subuh atau pagi hari dan petang.
Bunyi lafal Sayyidul Istighfar sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam riwayat Imam Bukhari adalah sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ. وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ
Load more