Seakan mengetahui perdebatan pikiran tamu dan santrinya, Kyai Kholil melanjutkan perkataannya.
“Sudah, kamu (tamu) sekarang pulang dan siapkan selamatannya di rumahmu. Tiga hari lagi akad nikah dilaksanakan. Dan kamu Hasyim kembali ke belakang!,” perintah Kyai Kholil.
Kyai Hasyim pun kembali ke tempatnya bertugas dengan hati risau, pikiran kacau, dan perasaan galau. Sembari bertanya di hati kecilnya.
“Bagaimana saya bisa menjalani semua ini? Kenapa guru tidak memberitahu saya sebelumnya atau paling tidak menawarkannya?,” gumamnya.
Di saat-saat pikiran gundah gulana itu, datang hidayah kepada Kyai Hasyim. Beliau teringat suatu hari gurunya itu pernah berpesan kala mengajar kitab.
“Barang siapa di antara kalian yang ingin tercapai hajatnya maka bacalah salawat nariyah sebanyak-banyaknya dan pada waktu ijabah sangat dianjurkan yaitu setelah separuh malam hingga menjelang subuh,” jelasnya.
Saat malam kira-kira jam 12 malam, Kyai Hasyim melaksanakan apa yang diperintahkan gurunya itu.
Load more