Masjid Jami' Dibangun pada Tahun 1860, Menjadi Saksi Sejarah Peradaban Kota Ambon
- ANTARA/DedyAzis
Namun, masjid itu kembali dibangun secara swadaya oleh umat Islam di Ambon sebagai wujud mempertahankan bangsa dan agama.
Masjid Jami' menjadi saksi peristiwa demi peristiwa bersejarah di Kota Ambon, mulai dari penjajahan Belanda, kedatangan Jepang, operasi Permesta pada 1957, kekuasaan PKI pada 1965, hingga kelompok separatis bersenjata RMS setelahnya.
Tata ruang masjid
Masjid Jami' terdiri atas sembilan pintu utama, yang masing-masing berukuran panjang 3 meter dengan lebar 2 meter.
Enam pintu utama berjajar dari samping kiri dan kanan bangunan masjid. Sementara tiga lainnya menghadap depan.
Dinding masjid sengaja dicat hijau untuk menambah kesejukan. Warna hijau juga merupakan salah satu warna favorit Nabi Muhammad.
Pada bagian atas, tampak interior masjid tua pada umumnya. Terdapat 36 jendela kecil berbentuk kerucut dipasang mengelilingi dinding bagian atas.
Uniknya, masjid yang telah berdiri kokoh selama 163 tahun tersebut hingga kini masih ditopang dengan kayu linggua dan kayu kani pada dinding-dindingnya.
Kusen pintu dan jendelanya pun masih bisa dikatakan orisinal sejak ratusan tahun lalu.
"Ini pintu-pintu dan kayu-kayu penyangganya masih asli semua," kata Jamalilel.
Masjid Jami' Ambon sebenarnya memiliki mimbar bersejarah yang merupakan pemberian dari Wakil Presiden pertama Republik Indonesia yakni Mohammad Hatta.
Namun sebagai wujud ukhuwah islamiyah, mimbar tersebut diberikan ke Masjid Jami' Tulehu.
Pada bagian bawah, Masjid Jami' Ambon menggunakan marmer berukuran 20x40 sentimeter bercorak putih kebiruan yang didatangkan langsung dari Italia pada 1933.
Hal itu merupakan inisiasi langsung dari tukang yang bernama Zainudin.
Namun saat ini tak semua lantai marmer berasal dari Italia, namun untuk menjaga keasliannya, marmer tersebut dipasang di bawah empat tiang utama masjid.
Lantai marmer Italia itu kini masih tersisa sekitar 5 meter persegi yang berada di tengah-tengah luas areal dalam lantai masjid.
Sebagian bahan luar negeri yang masih ada, itu tetap akan dijaga sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah berdirinya Masjid Jami'.
Menurut sejarah, bangunan asli Masjid Jami' adalah sebatas empat tiang utama yang menjadi penyangga di dalam masjid tersebut.
Load more