tvOnenews.com - Dalam suatu tayangan di kanal Youtube Al Bahjah TV Buya Yahya pernah mendapat pertanyaan terkait poligami.
Seorang istri bertanya kepada Buya Yahya bagaimana dia semestinya bersikap kepada suami yang berkali-kali meminta izin untuk berpoligami.
“Baik yang pertama adalah untuk menyangkut ajaran guru. Tidak diperkenankan yang demikian itu (menyalahkan guru sang suami), kecuali memang guru itu menyuruh orang yang belum mampu,” jelasnya.
Sebab poligami adalah perkara yang amat pribadi, kata Buya Yahya. Tidak semua orang bisa disamakan, mungkin Anda seorang guru yang berpoligami dan sukses.
“Bukan berarti muridnya harus semua berpoligami karena belum tentu sukses di mereka. Nggak bisa nggak bisa disamakan hal-hal semacam itu,” terangnya.
Maka dari itu perkara poligami sendiripun tidak boleh diobral begitu saja. Tidak semua orang dipukul rata dengan alasan sunnah, sebab ada banyak hal yang harus dipertimbangkan di situ.
“Kemudian bagi kaum pria memang tidak semestinya semacam itu. Ngomong terus tapi nggak jelas kenapa poligaminya, itu akan menyakiti,” tuturnya.
Namun demikian bagi para istri apabila memang sang suami dinilai mampu dalam sejumlah aspek terutama keadilan maka sang istri tidak boleh menolak apa yang Allah halalkan.
“Sesuatu yang dihalalkan dalam syariat, nggak mungkin Anda (istri) mengatakan saya tidak rela dan tidak boleh terjadi,” jelas Buya Yahya.
“Maka yang paling baik anda membangun komunikasi dengan suami Anda yang baik. Berdoa mengadu kepada Allah, nanti semakin Anda dekat kepada Allah semua permasalahan itu akan hilang
Entah bisa jadi suami mengurungkan niatnya, atau apabila benar-benar berpoligami sang istri sudah menerima dan tidak menyimpan rasa sakit.
“Sebab urusan sakit (hati), orang ditinggal meninggal juga sakit. Apa akan marah kepada Allah? Suami menikah lagi juga sakit, tapi apa akan marah kepada Allah?,” tanya Buya Yahya.
Tentu di balik itu ada hikmah yang mulia maka jangan sampai di balik itu istri malah semakin terpuruk .
“Jangan sampai di balik kesedihan Anda membuat lebih sedih di dunia dan diakhirat,” tegasnya.
Istri juga bisa berkompromi dengan suami, misalnya boleh menikah lagi asal tidak mengeksposnya dan sebagainya. “Ini adalah sebuah perjanjian dalam rangka tawar-menawar kan,” katanya.
Di sisi lain kepada para suami, Buya Yahya menasehati agar tidak bermain-main dalam urusan poligami.
“Sebab ada tanggung jawab besar hadapan Allah subhanahu wa ta'ala. Jangan Anda nikah sana-sini, anaknya enggak dirawat semua,” terangnya.
“Istri tidak dididik anak juga tidak dididik. Tanggung jawabnya satu istri saja besar di hadapan Allah, bagaimana dua?,” imbuhnya.
Satu orang anak pun besar tanggung jawabnya di hadapan Allah, apalagi banyak anak dan dari ibu yang berbeda-beda.
“Harus diwaspadai kadang suami yang berpoligami sudah berhati-hati agar adil. Tapi ternyata istrinya tidak benar-benar cara mendidiknya sehingga muncul iri hati dan mengatakan ayahmu tidak adil, dan seterusnya,” terangnya.
Buya Yahya terakhir berpesan kepada anak-anak yang ayahnya berpoligami atau orang tuanya sudah menikah lagi dengan orang lain agar jangan pernah memutus tali silaturahmi dan tetaplah berlaku baik kepada semuanya.
“Jangan terputus silaturahmi hanya karena ibu yang berbeda atau Ayah yang berbeda. Jangan sampai terjadi perpecahan gara-gara hal yang semacam itu,” pungkasnya.
Load more