Tuban, tvOnenews.com - Minuman tradisional legen, bisa menjadi salah satu referensi pelepas dahaga saat berbuka puasa. Legen didapat dari hasil sadapan getah pohon siwalan, yang banyak tumbuh di perbukitan kapur Kabupaten Tuban.
Salah satu daerah penghasilnya adalah Desa Kasiman, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban. Oleh para petani, setiap tetes getah pohon siwalan ditampung dalam sebuah wadah yang akan diambil pada pagi dan sore hari.
Tanpa proses tambahan, cairan getah yang terkumpul langsung bisa dikonsumsi. Sepintas legen memang berwarna agak keruh. Namun bukan berarti minuman ini tidak layak konsumsi. Pasalnya legen yang berwarna keruh dan berbusa seperti ini adalah kualitas asli tanpa campuran air maupun pemanis buatan.
“Kalau puasa ini pasti habis mas. Ambil berapapun habis. Biasanya hanya 10 botol sehari, saat ini 25 botol habis,” jelasnya.
Bahkan, setelah beberapa hari masuk bulan puasa ini, para pembeli harus memesan terlebih dahulu. Jika tidak, dapat dipastikan tidak kebagian. Per botol legen, dijual dengan harga 10 ribu rupiah saja.
“Puasa ini kalau nggak pesen dulu nggak kebagian mas, karena orang yang beli semuanya pesan dulu, takut nggak kebagian,” tegas Jais.
Kondisi alam Tuban yang panas dan kering membuat minuman legen cukup diminati masyarakat. Selain murah, minuman ini memiliki rasa yang khas dan menyegarkan. Bahkan selama bulan Ramadhan, legen menjadi minuman favorit penghilang dahaga saat buka puasa.
“Ini beli legen 1 botol mas, untuk berbuka puasa. Rasanya manis dan ada kayak sodanya gitu. Segar karena langsung dari pohonnya,” kata Chalim, salah satu pembeli legen.
Tidak hanya menghadirkan sensasi segar saat diminum, legen juga memiliki banyak khasiat bagi kesehatan, salah satunya yakni memperbaiki fungsi ginjal. Selain itu, legen juga memiliki khasiat mengatasi diabetes, memulihkan stamina, mengembalikan cairan tubuh yang hilang. (htn/hen)
Load more