Jakarta, tvOnenews.com – Bagi penggemar siaran berita di televisi tentu sudah tidak asing dengan sosok Aiman Witjaksono.
Jurnalis yang bernama lengkap Aiman Adi Witjaksono tersebut diketahui telah melanglang-buana di beragam siaran televisi. Aiman Witjaksono merupakan seorang reporter senior yang lahir pada 8 Juli 1978.
Namun ada satu hal yang ternyata jarang diketahui publik, sebenarnya Aiman Witjaksono pernah menjadi seorang atheis ketika masih berada di bangku SMA. Hal ini dikonfirmasi oleh Aiman Witjaksono dalam channel YouTube Kasisolusi.
Kala itu sang pembawa acara mempertanyakan apakah benar Aiman Witjaksono sempat menjadi atheis. Jurnalis senior tersebut lantas mengiyakan dan menyebutkan detail tahun dirinya sempat berada pada fase itu.
“Bener, kelas 2 SMA, tahun 94-95,” ungkap Aiman Witjaksono (23/11/2022).
Atheis sendiri merupakan kepercayaan di mana tidak ada Tuhan atau Dewa.
“Atheis itu beda dengan agnostik, ya. Kalau agnostik dia percaya Tuhan tapi nggak percaya agama, kan gitu, ya? Kalau atheis nggak percaya Tuhan,” ungkap Aiman Witjaksono.
“Jadi gue waktu itu sempat ada pergolakan batin, di pikiran, logika, karena kan gue dari kecil selalu berpikir logika, kenapa bisa A kenapa bisa B,” tambah Aiman Witjaksono.
Kala itu dirinya merasa bahwa semua hal di dunia ini bergerak sesuai dengan sains. Namun setelah beberapa tahun berselang, Aiman Witjaksono mulai menyadari bahwa tidak mungkin jika tidak ada Tuhan yang menggerakan segala hal di bumi.
“Setelah gue setahun dua tahun kemudian berpikir nggak mungkin kalau nggak ada Tuhan. Kita bicara makrokosmos, luar angkasa dan sebagainya, bicara dalam paling kecil aja deh, kita nggak usah ke atas di tubuh kita. Mungkin nggak sebegitu kompleksnya nggak ada yang nyiptain?” sebut Aiman Witjaksono.
Aiman Witjaksono mengakui sempat mengalami kebimbangan karena mempertanyakan posisi Tuhan. Namun ia lantas melakukan perdebatan dengan pemikirannya sendiri menggunakan logika fisika dan biologi.
Aiman mengungkapkan bahwa hingga saat ini masih banyak hal tentang tubuh manusia yang belum ditemukan jawabannya dalam dunia kedokteran. Hal tersebutlah yang membuatnya yakin bahwa sebenarnya ada Tuhan yang Maha Pengatur.
“Bahkan sampai detik ini seluruh apa yang ada di tubuh kita ini belum terpecahkan semua di ilmu kedokteran, boleh tanya ke profesor doktor siapapun. Kalau udah ada udah selesai dong penelitiannya, penelitian masih terus dilakukan sampai sekarang di dunia kedokteran. Contoh penyakit langka, ada banyak nih. Kenapa bisa seperti itu? Kan nggak ada jawabannya,” ungkap Aiman Witjaksono.
“Kenapa bisa seperti itu? Kan nggak ada, penyebabnya apa? Nggak ada yang tahu. Itu kan rahasia Allah, rahasia Tuhan. Apakah kita masih sombong mau mengatakan Tuhan itu nggak ada?” tambah Aiman Witjaksono
Namun untuk alasannya memilih Islam sebagai agama, Aiman tidak ingin mengungkapkannya ke publik.
“Nah, bagaimana kemudian setelah itu. Nah, itu biarkan menjadi pribadi saya, dari Tuhan memilih agama yang mana itu kan beda-beda antara satu orang dengan orang yang lain,” sebut Aiman Witjaksono.
Meskipun pada sesi wawancara ini Aiman Witjaksono tidak menjelaskan secara langsung mengenai alasannya memilih untuk memeluk agama Islam, tetapi ia berbagi kisah kekagumannya pada Al Qur’an.
Aiman menceritakan mengenai matematika Al Qur’an di mana dalam kitab suci ini tersusun rapi huruf-huruf yang punya lawan kata dengan jumlah berulang.
“Saya harus sampaikan, ya. Jadi di situ (di Al Qur'an) disebutkan antara lawan kata satu dengan yang lain, jumlahnya sama dalam Al Qur’an. Matematika Al Qur’an,” jelas Aiman Witjaksono.
“Dari 6000 sekian ayat, kalau orang yang bikin dulu nggak ada Microsoft Word, yang bisa menghitung kata apa jumlahnya berapa nggak ada dulu. Kok bisa ada kata-kata seperti itu?” terang Aiman Witjaksono. (Lsn)
Load more