Jombang, tvOnenews.com - Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Putri yang berlokasi di Desa Jarak kulon, Kecamatan Jogoroto, Jombang, Rabu (15/3) menyelenggarakan wisuda hafidhoh Al-Qur'an. Sebanyak 187 santri diwisuda karena telah hafal Al-Qur'an 30 juz.
Dalam menghafal Al-Qur'an para santri rata-rata hanya membutuhkan waktu empat bulan untuk santri putra, dan tiga bulan untuk santri putri. Program menghafal santri Pesantren Hamalatul Qur'an tidak membutuhkan waktu lama karena menerapkan metode menghafal tersendiri.
"Proses tahfidz Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an menggunakan metodologi habituasi yaitu pembiasaan dengan asas jogoroto, jogorogo dan jogoroso. Sehingga, para santri disini bisa menyelesaikan hafalan dalam waktu yang tidak lama," terang Pengasuh Ponpes Hamalatul Qur'an KH Ainul Yaqin ketika memberi kata sambutan.
Wisuda hafidhoh tersebut dihadiri Wakil Presiden Kh Ma'ruf Amin, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Jombang Mundjidah Wahab, para ulama dan wali santri.
Mengenai keberhasilan menghafal Al-Qur'an cepat, Gubernur Jawa Timur memuji metode menghafal yang digunakan Hamalatul Qur'an. Metode tersebut menjadikan para santri di seluruh cabang pondok Hamalatul Qur'an yang tersebar di Kediri, Jombang, dan Surabaya rata-rata dapat menghafal 30 juz Al-Qur'an hanya dalam 3-6 bulan saja.
"Jadi menurut mereka, ada lima tahapan yang digunakan sejak awal rekrutmen santri, yang pertama, tes hafalan. Artinya, akan dilihat berapa banyak hafalan yang sudah dimiliki," ujar Khofifah.
Kemudian, lanjut gubernur, yang kedua adalah kemampuan membaca dengan tajwid dan makharijul huruf yang benar. Berikutnya, kemampuan menghafal calon santri juga akan diuji. Di mana, masing-masing mereka akan diberikan satu halaman acak dalam Al-Qur'an dan harus menghafalnya dalam waktu 30 menit. Setelahnya ada tes wawancara untuk melihat motivasi santri. Dari sana, akan terlihat seberapa besar tekad yang mereka miliki untuk menghafal.
"Kalau sudah masuk, barulah akan masuk pada proses habituasi. Jadi santri dibiasakan untuk membaca 7 juz per hari, sehingga bisa khatam setiap 4-5 hari. Kalau sudah begini, ngelindur pun para santri ini tetap melafadzkan Al-Qur'an," terang Khofifah usai acara.
Menurut Khofifah, metode menghafal Al-Quran semacam ini dapat diimplementasikan untuk mereka yang ingin menjadi hafidz hafidzoh. Mengingat, cara tersebut sudah dibuktikan oleh Hamalatul Qur'an.
"Metode menghafal Al-Qur'an ini bisa jadi referensi untuk semua. Jadi pelan-pelan kita memperbaiki cara mengaji, lebih sering update metode menghafal dan tajamkan pikiran dengan terus menambah hafalan. Insya Allah dipermudah," tambahnya.
Lebih jauh, mantan Menteri Sosial RI tersebut mengharapkan agar lebih banyak penghafal Al-Qur'an yang lahir di Jawa Timur. Disebutnya, para hafidz dan hafidzah adalah salah satu sebab Allah memberkahi suatu wilayah.
"Saya berharap, para penghafal Al-Qur'an dari Jawa Timur terus bertambah. Hafal, faham dan mengamalkan. Karena ridho dan berkah Allah ada di tempat dimana penghuninya merupakan ahli kitab dan agama," harap Khofifah. (usi/gol)
Load more