Keutamaan Bulan Syakban dan Amalan yang Dianjurkan
- Canva @PutriRani
Sementara berdasarkan hadis Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan pengakuan Aisyah, bahwa Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa (sunnah) lebih banyak daripada ketika Syaban.
Periwayatan ini kemudian mendasari kemuliaan Sya’ban di antara bulan Rajab dan Ramadhan.
Karenanya, pada bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak berdzikir dan meminta ampunan serta pertolongan dari Allah SWT.
Pada bulan ini, sungguh Allah SWT banyak sekali menurunkan kebaikan-kebaikan berupa syafaat (pertolongan), maghfirah (ampunan), dan itqun min adzabin naar (pembebasan dari siksaan api neraka).
Sementara dikutip dari muhammadiyah.or.id, Rasulullah dalam hadis riwayat anjuran berpuasa juga dikatakan dalam riwayat Usamah bin Zaid RA.
“Bulan itu, banyak manusia yang lalai, yaitu (bulan) antara Rajab dan Ramadhan, bulan diangkatnya amal-amal kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa,” demikian penjelasan Rasulullah melalui hadis riwayat Usamah bin Zaid RA.
Namun, kendati Rasulullah Muhammad SAW menganjurkan umat Islam berpuasa, Nabi Muhammad SAW juga mewanti-wanti umat Islam untuk memahami kemampuan dirinya dalam mengadakan puasa sunnah. Jadi tidak berlebih-lebihan, bahkan cenderung memaksakan andaikata kondisi tidak memungkinkan
.Hal ini perlu diperhatikan, karena di bulan Ramadhan seorang muslim diwajibkan berpuasa penuh selama 30 hari.
Jika melaksanakan puasa penuh pada Syaban, dikhawatirkan seseorang akan terganggu keikhlasannya dalam menjalankan puasa Ramadhan.
![]()
Ilustrasi
Malam Nisfu Syakban
Dikutip dari NU online, keistimewaan Bulan Syakban terletak pada pertengahannya yang biasanya disebut sebagai Nisfu Syakban.
Secara harfiah istilah Nisfu Syakban berarti hari atau malam pertengahan bulan Sya’ban atau tanggal 15 Syakban.
Kaum Muslimin meyakini bahwa pada malam ini, dua malaikat pencatat amalan keseharian manusia, yakni Raqib dan Atid, menyerahkan catatan amalan manusia kepada Allah SWT, dan pada malam itu pula buku catatan-catatan amal yang digunakan setiap tahun diganti dengan yang baru.
Imam Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Syakban sebagai malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan).
Menurut al-Ghazali, pada malam ke-13 bulan Syakban Allah SWT memberikan seperti tiga syafaat kepada hambanya. Sedangkan pada malam ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh.
Load more