Pemuda Desa di Bantul Ubah Sampah Plastik Jadi Kerajinan Tenun Cantik
- Tim tvOne - Santosa Suparman
Bantul, DIY - Dikko Andre Kurniawan (26), pemuda Desa Srigading Sanden Bantul Yogyakarta sukses memanfaatkan sampah plastik menjadi produk kerajinan yang cantik. Adapun kerajinan dari limbah plastik berupa tas, topi, tempat tisu, dompet dan kerajinan cantik lainnya.
Andre demikian panggilan akrabnya mulai menggeluti limbah atau sampah plastik untuk dijadikan barang yang memiliki nilai jual sejak tahun 2020 setelah lulus kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Andre Memulai usahanya dengan nama "Sawo Kecik " dari rumahnya yang ada di Dusun Wirosutan, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Andre mengaku sejak duduk di bangku SMA sudah menaruh perhatian terhadap pelestarian lingkungan dengan aktifitas menanam pohon.
“Sejak SMA saya sudah menaruh perhatian pada pelestarian lingkungan. Kegelisahan saya pada keberlangsungan lingkungan berlanjut pada bagaimana upaya maupun pemanfaatan limbah sampah yang dibuang masyarakat, terutama sampah plastik yang semakin hari semakin banyak,” kata Andre, saat ditemui di rumahnya, Selasa (25/10/2022).
Foto: Dikko Andre Kurniawan (26) mengenakan topi dari limbah plastik.(Santosa Suparman)
Secara otodidak, Andre yang tahun ini masuk dalam 10 besar finalis kategori Bidang Usaha Kreatif ajang Wirausaha Muda Pemula (WMP) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memulai usahanya.
Setelah melalui berbagai ujicoba dalam berkreasi mengubah sampah plastik menjadi barang yang memiliki nilai jual, akhirnya Andre berhasil dengan produksi kerajinan tas, topi, dompet, tempat tisu yang cantik dan tidak terlihat jika kerajinan tersebut terbuatd ari limbah plastik.
" Dalam proses produksi saya mengambil berbagai sampah kresek plastic dari beberapa bank sampah di desanya. Setelah limbah plastik dibersihkan lalu dipotong memanjang dengan lebar kurang lebih 1 Cm." ungkap Andre.
Potongan plastik yang memanjang tersebut kemudian digulung dan dengan alat tenun bukan mesin (ATBM) yang diciptakan selama dua bulan pada 2020, Andre kemudian menjadikan potongan ini sebagai pengganti benang untuk kemudian ditenun menjadi lembaran kain tenun plastic.
Dalam proses tenun tersebut kain tenunan satu meter persegi, rata-rata dibutuhkan sebanyak 30-35 plastik kresek.Kain tenun dari limbah plastik tersebut kemudian dijahit dilapisi lain dan dibuat menjadi kerajinan tas, topi, dompet, tas HP, tempat tisu dan produk kerajinan lainnya.
Load more