Mencengangkan! Ahli Mikro Ekspresi Beberkan Fakta-Fakta Mengejutkan soal Rudolf Tobing, Pembunuh Wanita dalam Troli
- istimewa
"Bicara manusia normal, habis meng-eksekusi orang tuh. Pasti masih ada gemeternya segala macam dan dilihat dari skala waktunya (pembunuhan) hanya hitungan jam untuk dia bisa setenang itu hingga bisa berinteraksi,"
"Mukanya tidak ada ketegangan dan tidak ada tarikan di sisi wajah dan mata yang menandakan fear (takut). tapi ini nggak, ketika bertemu orang di lift, kita lihat saja dia menyeringai dan buat saya itu luar biasa sekali,"ucapnya.
Lebih lanjut, Ahli Mikro Ekspresi memiliki pandangan terkait apa yang telah dianalisanya dengan gestur dan ekspresi wajah dari sang pelaku.
"Pilihannya adalah satu, apakah dia biasa melakukan ini, jadi manslaughter istilahnya lah, bukan satu orang nih korbannya, sudah ada sebelumnya, misalnya seperti itu" paparnya
"Yang kedua, apakah dia orang-orang yang tergolong kondisi psikogis atau psikopat. Tapi ini temen-temen psikiater yang harusnya bisa memberi masukan, kita nggak boleh mendiagnostik." ucapnya.
"Yang ketiga adalah dia ada sindrom lain yang kita belum tahu. Yang memang membuat dia sama sekali tidak merasa bersalah setelah menghabisi nyawa orang." ungkapnya.
Menyarankan soroti pola dari Rudolf Tobing dari beberapa hari lalu sebelum terjadinya pembunuhan
Presenter tvOne menyinggung soal hasil tes psikologi pelaku yang diungkap polisi bahwa emosi yang meledak-ledak. Ia bertanya bahwa orang memiliki kondisi seperti itu, seperti apa seharusnya terlihat di dalam lift.
Kirdi Putra selaku Ahli Mikro Ekspresi menanggapi hal tersebut bahwa dalam rilis polisi, Rudolf menampar hingga mencekik korban. Hal itu dilakukan dengan dendam.
"Pembunuhannya crime of passion, Dicekik dengan kejam. Itu kan masih ada kemarahan yang luar biasa disitu, Nah itu pasti kebawa. Pertanyaannya kan engga disini," jelasnya.
Lebih lanjut, Ia menyoroti tentang pola dari perilaku Rudolf Tobing. Karena ketika bicarakan soal membaca ekspresi, bahasa non verbal itu membutuhan penelaahan tentang pola.
"Tinggal dilihat pola di CCTV beberapa hari sebelumnya atau beberapa waktu sebelumnya. Dia kalau berinteraksi dengan orang yang dia kenal dalam lift, interaksinya gimana? ada beda polanya nggak?," ungkapnya.
Load more