5 Manfaat Pakai Skincare yang Mengandung Vitamin C Untuk Kecantikan Kulit, Wajah Jauh dari Kusam!
- Freepik
Namun hal ini ternyata juga bermanfaat baik untuk membantu mengurangi serta mencegah munculnya jerawat. Meski demikian penggunaan skincare yang mengandung asam salisilat harus benar-benar hati-hati. Karena jika dipakai bersamaan dengan retinol bisa membuat kulit berisiko iritasi.
Sulfur
Dilansir dari alodokter.com, cara kerja sulfur atau belerang dalam mengatasi jerawat hampir sama dengan asam salisilat dan benzoil peroksida.
Kandungan ini bermanfaat untuk mengurangi produksi minyak berlebih di wajah dan mengangkat sel kulit mati, sehingga mampu mencegah penyumbatan pori-pori di wajah. Selain itu, sulfur juga bersifat antibakteri yang mampu menekan pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.
Sulfur dalam skincare ini cenderung ramah di kulit, sehingga aman untuk digunakan pemilik kulit sensitif sekalipun. Meski begitu, penggunaan skincare bersulfur umumnya tidak direkomendasikan jika tipe jerawatnya cukup parah atau jerawat batu.
Asam azaleat
Nama kandungan satu ini memang cukup asing di telinga. Namun sebenarnya asam azaleat punya sifat antibakteri dan antiradang yang efektif untuk mengatasi jerawat.
Sayangnya, jika dibandingkan jenis skincare lainnya, asam azaleat ini memberikan hasil yang lebih lama. Jadi perlu digunakan selama beberapa bulan agar jerawat dapat benar-benar hilang.
Adapalen
Adapalen merupakan salah satu jenis retinoid topical yang digunakan untuk mengobati jerawat. Adapun retinoid merupakan produk berbasis vitamin A yang paling dikenal untuk merawat kulit yang mengalami penuaan.
Namun skincare yang mengandung adapalen ternyata juga dapat membantu mencegah munculnya jerawat baru dan membuka pori-pori yang tersumbat. Skincare yang mengandung adapalene ini tersedia dalam berbagai bentuk dan konsentrasi.
Itulah beberapa kandungan skincare yang punya manfaat baik untuk membantu meredakan jerawat. Meskipun kandungan-kandungan di atas efektif namun jika kondisi jerawat sudah sangat parah sebaiknya bawa ke dokter, ya.
Hal ini dilakukan untuk mencegah risiko ‘salah produk’ yang kemungkinan terjadi. (Lsn)
Load more