Additional Drummer Noah Menangis Terisak-isak, Rio Alief Peluk Ifan Seventeen di Makam Istrinya
- Istimewa/Isntagram Rio Alief
Sang Ayah Rio Alief ini juga kebetulan berkecimpung di dunia musik dan banyak memiliki kenalan musisi lokal Banjarmasin hingga nasional menawarinya untuk kursus musik dan memilih instrumen musik apa.
Rio dari kecil memang suka alat musik drum untuk dipelajarinya. Bakat Rio didukung dari ayahnya yang juga memilih sebuah jasa rental studio musik dan les musik.
Saat masih SD, Rio dan teman-temannya sudah memiliki sebuah band yang bernama "Orbit". Tepat saat kelas 6 SD ia dan bandnya sudah mengikuti festival-festival musik di Banjarmasin. Band luar negeri Linkin Park yang sudah hits saat itu menjadi kiblat Rio dan teman-temannya.
Ketika beranjak remaja, Rio bergabung dengan band baru yang bernama MR.X dan sempat mengikuti kejuaraan band tingkat nasional di Surabaya lalu sukses masuk di sepuluh besar pada kejuaraan tersebut.
Pada tahun 2009, setelah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) Rio memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Jakarta dan memilih kuliah bidang musik di Institut Musik Indonesia (IMI).
Namun, tak bertahan lama Rio hanya sanggup kuliah selama 1 semester. Merasa tidak cocok dengan cita-citanya untuk menjadi seorang session player, dirinya memutuskan berhenti kuliah di IMI.
Perjalanan karir sebenarnya dimulai dari sini. Setelah memutuskan berhenti kuliah di IMI, Rio dikenalkan seorang oleh temannya yang juga berkuliah di IMI bernama Malayaki dengan lingkungan musik di Jakarta.
Temannya saat itu sudah terjun langsung di dunia musik, ia menjadi salah satu pemain dari band penggiring (session player) dari di Pasto.
Oleh temannya, Rio diajak menjadi crew dari drummer band penggiring Pasto saat itu dan sempat menjadi crew beberapa waktu.
Kesempatan emas itu muncul untuk mewujudkan mimpi untuk menjadi seorang session player itu datang. Saat itu Rio diminta untuk menggantikan drummer band penggiring di Pasto yang akan tampil disebuah acara di Jakarta. Penampilan pertamanya pun sukses.
Sejak saat itu Rio dipercaya untuk menjadi session player di Pasto. Sayang hanya bertahan beberapa bulan, diakhir tahun 2011 Pasto diterpa isu perpecahan karena ditinggal keluar oleh salah satu personilnya, Rayen Pono.
Load more