Jakarta - Berita duka datang dari Mualaf Center Indonesia, Steven Indra Wibowo atau Koh Steven baru saja meninggal dunia pada Jumat (14/10) sekitar pukul 19.30 WIB. Meninggalnya pendiri Mualaf Center Indonesia ini sontak mengejutkan para rekan-rekannya, termasuk kalangan ulama.
Pasalnya, Koh Steven Indra Wibowo dikenal sebagai sosok yang dermawan dan kerap menyumbangkan hartanya untuk kepentingan ‘umat’.
Meskipun jarang memunculkan kehidupan pribadinya di media sosial, namun Koh Steven kerap mengunggah mengenai informasi donasi.
Beberapa waktu lalu, Koh Steven Indra Wibowo bahkan sempat viral karena menyumbangkan miliaran rupiah untuk membantu masyarakat yang terkena COVID-19. Bantuan tersebut diberikannya dengan cara menjual beberapa aset pribadi yang dimiliki.
Diketahui Koh Steven menjual dua rumah, tujuh mobil, dan tiga motor gede untuk kemudian didonasikan kepada masyarakat. Jika ditaksir, angka yang disumbangkan oleh Koh Steven ini mencapai Rp 14 miliar.
Lelaki yang berprofesi sebagai pengusaha ini bahkan sempat memproduksi alat pelindung diri (APD) untuk disumbangkan kepada tenaga medis saat pandemi COVID-19 pada 2020 silam.
“Lu ampe jual tanah buat mbantuin bagi2 baju APD jaman covid ampe viral gue podcastin, edun emang lu koh
Klo di mekkah kerjaanlu mbagi2in quran sama bangku solat
Koh lu mualaf tapi pahalanya ngalah2 in banyak orang, “ tulis Arie Untung.
Ungkapan duka aktor Arie Untung atas meninggalnya Koh Steven (Ist)
Semasa hidupnya, Koh Steven Indra Wibowo berkarya sebagai seorang pengusaha cafe. Bahkan cafe yang didirikan oleh Koh Steven ini memiliki sistem ‘bayar seikhlasnya.
Berkat kegigihannya dalam melakukan gerakan sosial, Koh Steven Indra Wibowo mendapatkan penghargaan sebagai Tokoh Perubahan dari Republika.
Ramai ucapan berduka cita
Kabar meninggalnya Koh Steven sontak membuat ramai media sosial. Warganet pun ramai-ramai mengungkapkan duka cita. Bahkan, tidak hanya warganet saja yang mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya yang sering-sering disebut orang baik itu.
Para mualaf di Indonesia pun mengucapkan turu belasungkawa atas meninggal dunia Koh Steven. Selain itu juga, para tokoh agama di Indonesia pun berduka dan mengucapkan turut belasungkawa atas meninggalnya pendiri Mualaf Center Indonesia (MCI), Koh Steven di hari Jumat.
Satu di antaranya ustaz Adi Hidayat yang mengucapkan turut belasungkawanya melalui akun instagram pribadinya adihidayatofficial.
"Bismillahirrahmannirrahiim
اَلسَلامُ عَلَيْكُم وَرَحْمَةُ اَللهِ وَبَرَكاتُهُ
Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raaji'un
Kami segenap keluarga besar Quantum Akhyar Institute turut beduka sedalam-dalamnya atas meninggalnya :
Steven Indra Wibowo
( Founder Mualaf Center Indonesia)," tulis ustaz Adi Hidayat di akun instagram pribadinya dengan mengunggah foto dirinya dengan Koh Steven saat sedang menunaikan ibadah sholat, seperti yang dikutip tvonenews.com, Sabtu (15/10/2022).
Tak hanya itu saja, ustaz Adi Hidayat juga mendoakan Koh Steven, agar Allah SWT menerima amal ibadahnya.
"Semoga Allah Subhannahu Wa Ta'ala menerima segala amal ibadah nya, mengampuni segala kekhilafan beliau serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan iman lahir batin. Aamiin...," tulis ustaz Adi Hidayat.
Untuk diketahui, para ulama dan tokoh agama Indonesia berpendapat, bahwa umat Islam yang meninggal dunia atau wafat tepat di hari Jumat, adalah orang yang dimuliakan Allah SWT. Sebab, Hari Jumat merupakan hari yang agung dibandingkan dengan hari-hari lainnya.
Salah seorang tokoh agama yang menyebutkan umat Islam meninggal dunia atau wafat tepat pada hari Jumat adalah orang yang dimuliakan, yakni ustaz Khalid Basalamah. Ia juga menyebutkan penghulu hari adalah hari Jumat.
Diungkapkan ustaz Khalid Basalamah juga, bahwa hari Jumat ini lebih agung daripada hari Idulfitri dan Iduladha dan pada hari Jumat itu terjadi lima kejadian.
"Itu kata nabi saw, yang pertama Allah menciptakan Adam pada hari Jumat, dan Allah menurunkan Adam pada hari itu, Ketiga Allah mewafatkan Adam pada hari Jumat, yang keempat pada hari itu juga, tidak ada satu orang pun yang berdoa kepada Allah kecuali Allah akan kabulkan selama ia tidak meminta yang haram dan pada hari itu terjadi hari kiamat, tidak ada yang dekat pada Allah, langit, bumi, angin, gunung-gunung, lautan, bahkan seluruh makhluknya Allah kecuali mencintai hari Jumat," ungkap ustaz Khalid Basalamah seperti yang dilansir tvonenews.com dari Islam Terkini, Sabtu (15/10/2022).
Menurut Ustaz Khalid Basalamah, jika ada orang yang meninggal dunia di hari Jumat, maka disebut meninggal dengan husnul khotimah. Jadi, ia katakan, disebutkan hadis yang shahih diriwayatkan oleh hadits at tirmidzi ahmad, abu ya'la dan baiq haqi mengatakan nabi saw bersabda seperti ini.
"Tidak ada seorang muslim yang meninggal di hari Jumat atau malam Jumat melainkan Allah akan melindunginya dari fitnah kubur. Kata ulama hadid adalah, pertanyaan malaikat. Jadi, akan aman. ini sebuah keutamaan dan karunia hari Jumat," pungkasnya.
Kemudian, ia sebutkan, bagaimana jikalau yang meninggal dunia adalah ahli maksiat? itu semua ia katakan, kuasa Allah SWT, manusia tidak mengetahuinya.
"Pasti orang yang wafat pada hari itu (Jumat), adalah orang yang memiliki kemulian. Insyaallah kita juga termasuk di dalamnya," ujarnya.
Karena ia akui, semua orang pasti meninggal dunia. Sebab mati seorang muslim adalah pintu kehidupan abadi. Makanya, ia sebutkan, banyak yang merindukan kematian dan Allah mengajarkan kita untuk yag terbaik.
"Meninggal dunia dengan keadaan sahid, meninggal di malam Jumat, mati di hari Jumat. Malah kita wajar meminta itu. Allah akan memilih hambanya untuk meninggal dunia pada saat itu (di hari Jumat) karena kalau uda meninggal dunia di hari Jumat, adalah orang yang dipilih Allah dan orang yang dimuliakan," tuturnya.
Tak hanya ustaz Khalid Basalamah saja yang menyebutkan meninggal dunia di hari Jumat adalah orang yang dimuliakan Allah dan orang-orang pilihan Allah.
Bahkan, ustaz Abdul Somad juga sebutkan apabila ada umat Islam yang meninggal dunia pada hari Jumat maka dia akan terpelihara dari azab kubur.
"Namun, sebagian mengatakan hadis ini dhaif, tetapi kalau masalah fadhail amal boleh, tetapi masalah aqidah tidak bisa terpakai. akan tetapi syaikh nashiruddin albani mengatakan hadis ini shahi. Andai pun hadis ini shahi, maka orang yang meninggal dunia di hari Jumat, hanya terpelihara di hari itu saja," jelas ustaz Abdul Somad seperti yang dikutip dari Sinyal Umat, Sabtu (15/10/2022).
Ia juga mengatakan, jangan berpikiran meninggal dunia di hari Jumat bebas azab kubur seterusnya tetapi berpikirlah kita mempersiapkan kematian dengan amal ibadah dan mempersiapkan kematian yang terbaik.
"Jangan mencari kebetulan-kebetulan untuk meninggal di hari Jumat," katanya. (Lsn)
Load more