Polisi lalu mengembangkan penyelidikan dan menggeledah hutan di dekat vila. Dari hasil penggeledahan, ditemukanlah mayat Arano yang membusuk di dekat tebing hanya beberapa meter dari pinggir jalan.
Melanjutkan penyelidikan, polisi menemukan mayatnya pada 14 Juni, tanpa busana dan diikat ke pohon di lereng, di hutan terpencil, bahkan tidak satu mil dari rumah liburan Sampei.
Mayat tersebut sulit dikenali karena sudah membusuk, tapi polisi berhasil mengidentifikasi Arano setelah merilis deskripsi korban.
Sedangkan hasil pemeriksaan post-mortem yang dirilis pada 21 Juni 2022 menunjukkan bahwa Arano mengalami patah tulang di leher yang menopang lidah.
Dia tidak mengalami cedera lain dan sementara penyebab kematiannya tetap tidak meyakinkan, polisi mengklaim bahwa ada kemungkinan dia bisa dicekik.(pdm)
Load more