Merinding! Greysia Polii Nangis Kenang Lagi Proses Raih Medali Emas Final Olimpiade Tokyo 2020
- Tangkapan layar: Sumber: Wonderplay & Viva
Jakarta - Greysia Polii pensiun, menangis kenang lagi proses perjalanan final Olimpiade Olimpiade Tokyo 2020 Cabang Olahraga Bulutangkis Ganda Campuran bersama Apriani Rahayu, Sabtu (18/8/2022)
Greysia Polii pensiun dan telah diumumkan secara langsung dan baru ini, saat sedang di Korea, ia hadir sebagai bintang tamu sebuah acara channel Youtube Wonderplay yang me-review pertandingan-pertandingan ikonik bulutangkis.
Tak sendiri ia ditemani oleh sahabatnya pemain ganda putri korea bernama Chang-Yena, mereka saling berkenalan sejak remaja dan tepatnya saling akrab sebelum Olimpiade Rio.
Greysia Polii pun mengungkapkan bahwa saat sebelum masuk ke pertandingan berkata kepada rekan setim-nya walau tahu ini final tapi dikasih tahu agar lebih rileks dan nikmati permainan.
Perbedaan umur 10 tahun saat melakoni final, Apriani saat itu berumur 23 tahun, sedangkan greysia 33 tahun.
Ia pun memberi motivasi pada Apriani Rahayu, menantang agar tidak mau kalah dan berjuang mau menang lawan sama pemain china yang seumuran dengannya.
Saat ditanya perasaan saat hendak masuk ke lapangan melakoni final pertamanya di Olimpiade, Greysia mengaku sangat mempercayai ia bisa mencapai final.
Bahkan tak dapat membendung air matanya mulai keluar, ia jadi teringat kembali momen hingga sampai ke titik itu.
"Jadi mengingatkan saya bahwa Indonesia belum pernah ada, sejarahnya belum ada di olimpiade terus akhirnya bisa main di Final itu sebuah keajaiban buat saya,"ujarnya.
Yena pun mengaku sangat mendukung tim Indonesia saat final melawan china.
Saat berhadapan dan melihat wajah para pemain china, sesaat sebelum dimulai pertandingan, seperti perang mental terlihat wajah tegang mereka dan memberi sedikit kepercayaan diri baginya untuk bisa memenangkan final ini.
Menggunakan Bando merah saat lakoni final, Greysia mengaku bahwa ia sengaja memakainya karena dapat instruksi mama dan keluarganya.
Menyadari bahwa pemain asal Manado itu mengubah gaya servisnya, lalu tim Wonderplay menanyakan.
Apa kamu mengubah gaya servis forehand yang biasa kamu lakukan?
"Iya, karena saya struggle sama serve saya dari dulu sendiri, sampai dua tahun sebelum Olympic, di tahun 2020 awal saya mulai ganti pas di Indonesia Master.
Load more