New York, AS - Penyanyi Asal Amerika Taylor Swift mendapat gelar Doctor of Fine Arts atau Doktor Kehormatan Seni dari Universitas New York (NYU) dalam wisuda Class of 2022, pada Rabu (18/5/2022) di Yankee Stadium.
Dalam menghadiri wisuda, Taylor Swift memakai toga serta gaun wisudawan lengkap dengan warna ungu kebanggaan NYU. Ia juga berkesempatan untuk memberikan pidato kelulusan di depan alumni 2022.
"Saya 90 persen yakin alasan utama saya ada di sini adalah karena saya memiliki lagu berjudul '22' yang cocok dengan kelas 2022," ujar Taylor memulai pidatonya dengan sedikit lelucon, seperti dikutip dari billboard.com, Kamis (19/5/2022).
Dari pidatonya tersebut, Taylor memberikan pesan-pesan inspiratif kepada rekan-rekan wisudawannya. Sebagian besar isi pidato Taylor berbicara tentang pelajaran yang telah ia pelajari dari tumbuh di bawah pengawasan jutaan orang, dan bagaimana ia takut membuat kesalahan karena perhatian yang diberikan pada karier musiknya dan hubungan pribadinya.
Dilansir dari laman billboard.com, berikut isi pidato Taylor Swift yang memberikan pesan-pesan menginsipirasi.
1. Kita adalah Selimut Tambal Sulam
Taylor menganalogikan manusia sebuah sulaman yang perlu ditambal, yang memiliki makna untuk membantu berjuang bersama. Pesannya yang satu ini juga tidak terlepas dari rasa terima kasihnya terhadap dukungan orang-orang tercintanya.
Dalam memulai pidatonya, Taylor mengingatkan para lulusan tahun ini bahwa tidak ada satupun dari mereka yang berhasil sejauh ini sendirian. Mereka masing-masing mendapat bantuan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari orang tua, kakek-nenek, guru, penasihat, dan orang-orang terkasih lainnya.
“Kita masing-masing adalah selimut tambal sulam dari mereka yang telah mencintai kita,” katanya, “mereka yang percaya pada masa depan kita, mereka yang menunjukkan empati dan kebaikan kepada kita atau mengatakan kebenaran bahkan ketika itu tidak mudah didengar. Mereka yang memberi tahu kita bahwa kita bisa melakukannya ketika sama sekali tidak ada buktinya.”
2. Belajar Melepaskan Hal Buruk
Swift memberi nasihat pada para wisudawan untuk belajar melepaskan hal-hal yang buruk. Bahwa kita tidak bisa selamanya membawa berbagai dendam dan kesedihan yang membebani kita. Maka ia berpesan untuk para wisudawan dapat melepaskan semua itu.
“Bagian dari tumbuh dan pindah ke babak baru dalam hidup Anda adalah tentang menangkap dan melepaskan. Yang saya maksud dengan itu adalah, mengetahui hal-hal apa yang harus disimpan, dan hal-hal apa yang harus dilepaskan. Anda tidak dapat membawa semua hal, semua dendam, semua kabar baru tentang mantan Anda," ujarnya.
3. Jangan Takut Jadi Aneh
Menurut Taylor, kecanggungan dan rasa malu adalah perangkap yang tidak terhindarkan dari keberadaan di jaman sekarang bagi semua orang.
“Tidak peduli seberapa keras Anda mencoba untuk tidak merasa aneh. Aneh tidak bisa dihindari seumur hidup. Bahkan istilah 'aneh' suatu hari nanti mungkin dianggap aneh,” katanya. “Saya berjanji, Anda mungkin sedang melakukan atau mengenakan sesuatu sekarang yang akan Anda lihat kembali nanti dan merasa menjijikkan dan lucu. Anda tidak bisa menghindarinya, jadi jangan coba-coba menghindarinya," lanjut Swift.
Dia lalu mencontohkan pengalamannya yang pernah memakai pakaian tak sesuai usianya.
"Misalnya, saya memiliki fase di mana sepanjang tahun 2012, saya berpakaian seperti ibu rumah tangga tahun 1950-an. Tapi Anda tahu apa? Aku sedang bersenang-senang. Tren dan fase itu menyenangkan. Melihat ke belakang dan tertawa itu menyenangkan," katanya lagi.
4. Kesalahan Tidak Sama Dengan Kegagalan
Dalam menjalani hidup, pasti akan menemukan banyak kesalahan. Dalam hal ini Taylor juga memaklumi bahwa di setiap tahapan hidup pasti kita akan membuat kesalahan. Ia berpesan bahwa kesalahan yang kita buat tidak membuat kita menjadi orang gagal.
"Dalam hidup Anda, Anda pasti akan salah bicara, mempercayai orang yang salah, bereaksi menyakiti orang yang tidak pantas, terlalu banyak berpikir, tidak berpikir sama sekali, sabotase diri, membuat sebuah kenyataan di mana hanya pengalaman Anda yang ada, merusak momen yang sangat baik untuk diri sendiri dan orang lain, menyangkal kesalahan apa pun, tidak mengambil langkah untuk memperbaikinya, merasa sangat bersalah, membiarkan rasa bersalah memakan Anda, mencapai titik terendah, akhirnya mengatasi rasa sakit Anda disebabkan, coba lakukan yang lebih baik lain kali, bilas, ulangi. Dan saya tidak akan berbohong, kesalahan ini akan menyebabkan Anda kehilangan banyak hal.” ujarnya.
Swift mencatat: “Saya mencoba memberi tahu Anda bahwa kehilangan sesuatu tidak hanya berarti kalah. Sering kali, ketika kita kehilangan sesuatu, kita juga mendapatkan sesuatu.”
5. Perjuangan Tanpa Usaha adalah Mitos
Meski hidup penuh kesuksesan, Taylor tidak setuju dengan adanya perjuangan tanpa usaha.
"Percayalah padaku, jangan pernah takut mencoba. Perjuangan tanpa usaha hanyalah mitos," ujarnya. (mg1/act)
Load more