Reaksi Charly Van Houten soal Video Klip Lagu Setia Band Duet dengan Mama Ghufron Viral, Kesal Dituduh Aneh-aneh
- Kolase Instagram/@charly_setiaku & Tangkapan layar YouTube PONPES UNIQ NUSANTARA
Pada 2024, Mama Ghufron ditentang publik dengan gaya ceramahnya dinilai aneh. Hal ini bermula dari rekaman video menggunakan Bahasa Suryani viral di media sosial.
Para ahli, berbagai ormas Islam, hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) menentang adanya penggunaan Bahasa Suryani. Bagi mereka, kata-kata dalam bahasa itu tidak memiliki makna jelas.
Selain itu, Mama Ghufron juga diklaim mempunyai kemampuan berbahasa hewan. Ia diduga bisa berbicara dengan semut hingga hewan lainnya.
Ironisnya, Mama Ghufron mengaku bisa melakukan panggilan video atau video call dengan Malaikat Maut. Bahkan dapat berkomunikasi dengan jin.
Sontak, gaya ceramahnya menuai kecaman. Tetapi Mama Ghufron secara resmi meminta maaf atas kegaduhan mengenai gaya ceramahnya yang viral di media sosial.
"Mengenal seseorang, pernah bekerja sama dalam satu karya, atau pernah bersilaturahmi tidak otomatis menjadikan saya pengikut, murid, atau penganut jalan hidup orang tersebut," tegasnya.
"Logikanya sederhana: Jika kita pernah mengenal seseorang di masa lalu, lalu kemudian hari orang itu ternyata tersesat, menyimpang, atau melakukan perbuatan tercela, apakah otomatis kita juga menjadi pengikut kesesatan tersebut?," tanya dia.
Alasan Ajak Mama Ghufron untuk Kebutuhan Karya Lagu Setia Band
Mama Ghufron merupakan ulama asal Banten. Namanya cukup santer sehingga cocok memenuhi kebutuhan video klip karya Setia Band bernuansa religi.
Charly menegaskan hal itu merupakan pilihan dirinya maupun Setia Band. Ia enggan dikaitkan dengan kontroversi dialami Mama Ghufron.
"Karena setiap individu bertanggung jawab atas pilihan, keyakinan, dan perbuatannya sendiri. Ingat tidak semua yang pernah bersinggungan harus disimpulkan sebagai keterikatan ideologi, aliran, atau keyakinan," paparnya.
Ia berpesan agar netizen tidak menjustifikasi mengarah pada asumsi negatif. Ia menegaskan bahwa setiap jalan hidup orang berbeda-beda.
"Kita manusia kan nggak tahu hidup orang lain ke depan bakal jadi begini, jadi begitu," ujarnya.
Dalam penutupnya, ia kembali melontarkan pertanyaan yang sama. Ia menuliskan, "Terus kalau seandainya dulu kalian pernah silaturahmi kenal dengan seseorang lalu dengan baik, lalu di kemudian hari orang yang dulu kamu kenal itu ternyata sekarang sesat atau ternyata dukun cab*l, lalu apakah kamu juga jadi pengikut aliran cab*l?."
Load more