Resbob Dikecam Usai Hina Orang Sunda, Klarifikasi Bigmo Malah Buka Jejak Digital
- Kolase tvOnenews.com / Instagram @bigmoskyy @adimasfirdauss
tvOnenews.com - Kasus viral yang menyeret nama Resbob terus memanas setelah hinaannya kepada orang Sunda dan suporter Persib Bandung (Viking) menyebar luas di media sosial.
Pada 11 Desember 2025, video live streaming Resbob yang memiliki nama asli Muhammad Adimas Firdaus, konten kreator asal Batam memperlihatkan dirinya melontarkan ujaran kasar dan bernada SARA saat mengemudi.
Ucapannya dianggap menghina etnis Sunda dan komunitas suporter sepak bola, memicu gelombang kemarahan besar dari warga Jawa Barat serta netizen seluruh Indonesia.
Rekaman tersebut langsung viral di TikTok, Instagram, hingga X, membuat banyak orang menuntut agar Resbob mempertanggungjawabkan perbuatannya. Publik figur hingga pejabat daerah turut memberikan respons keras.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta warga tetap tenang namun tetap mengutuk keras tindakan tersebut. Dedi, menyindir perilaku Resbob yang dinilai tidak mencerminkan etika.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, juga bereaksi tegas. Ia meminta Polda Jabar mengusut kasus ini demi memberikan efek jera.
Menurutnya, apa yang diucapkan Resbob merupakan ujaran kebencian yang bisa memecah belah masyarakat.
Komika asal Sunda, Sule, bahkan melontarkan kritik tajam. Ia menyebut ucapan Resbob sebagai tindakan tidak beradab.
Sule sampai mengatakan bahwa mulut Resbob “lebih najis” dan menegaskan bahwa seorang konten kreator seharusnya bisa menjaga sikap dan menghormati orang lain.
Tak lama setelah kasus ini memuncak, adik kandung Resbob yang dikenal dengan nama Bigmo, nama asli Muhammad Jannah ikut memberikan klarifikasi.
Melalui akun Instagramnya @bogmoskyy, ia mengunggah video berisi pembelaan sekaligus bantahan bahwa sang kakak-lah yang melakukan hinaan, bukan dirinya.
Dalam klarifikasinya, Bigmo mengatakan, “Bismillahirrahmanirrahim, lagi viral abang gue, lagi-lagi dia ya ngomong apa yang dia omongin. Gue mau bikin video ini buat klarifikasi aja.”
Ia menegaskan bahwa ia tidak terlibat dalam ujaran kebencian tersebut, “Itu tuh bukan gue, gue manusia sendiri, sekalipun itu abang gue dan DNA kita nih ada sama dan kita satu bokap satu nyokap, tapi itu bukan abang gue.”
Bigmo juga menolak keras ucapan Resbob, “Gue enggak setuju apa yang dia katakan, apa yang disampaikan, gue sangat-sangat tidak setuju. Gue cinta semua bola, semua ras, semuanya. Itu abang gue ya, jadi stop jangan mikir itu gue.”
Ia bahkan mengungkap bahwa hubungan dirinya dengan sang kakak sudah lama renggang, “Gue udah lama enggak kontakan sama abang gue, emang gue slek juga sama dia.”
Video klarifikasi tersebut langsung menyebar luas dan diunggah ulang oleh berbagai akun, salah satunya @sundaismeculture.
Namun, klarifikasi itu justru memunculkan reaksi baru ketika akun yang sama mengunggah potongan video lawas Bigmo yang menunjukkan dirinya pernah melontarkan ucapan bernada stereotip negatif tentang masyarakat Sunda.
Dalam video tersebut, Bigmo terlihat sedang live streaming bersama Resbob dan satu temannya..
Mereka membahas top 3 pelawak Indonesia. Ketika seorang teman menyebut nama Sule, pembicaraan berlanjut pada asal-usul sang komedian.
Bigmo terdengar berkata, “Tau gak, ini gila banget, tahu enggak Sule ternyata orang mana? Sunda.”
Lalu ia melanjutkan dengan pernyataan kontroversial lain, “Ngerti enggak sih, di sini gue enggak paham anjng. Gue enggak rasis ya, tapi masa di pengalaman gue, semua orang Sunda di hidup gue tuh aneh anjng.”
Ia bahkan menambahkan, “Ada something antara licik, dua muka, mata-mata, hitung-hitungan, atau baperan, atau apa ngerti nggak?”
Dan ditutup dengan komentar, “Gue belum nemu cewe Sunda yang green flag, orang Sunda lah yang general.”
Unggahan ulang tersebut diberi caption dalam bahasa Sunda yang intinya menyindir bahwa masalah sebenarnya bermula dari sikap kedua kakak beradik ini, bukan hanya Resbob.
Caption itu kurang lebih bermakna, “Sebenernya yang mulai duluan itu adiknya… adik kakak sama aja, nggak bisa jaga ucapan. Mentang-mentang lidah tidak bertulang, sekarang tinggal bisa bertanggung jawab dengan kelakuan sendiri.”
Setelah potongan video Bigmo ikut tersebar, kemarahan publik semakin besar. Banyak netizen menyimpulkan bahwa masalah ini bukan hanya soal Resbob, tetapi juga pola komunikasi keluarga yang dinilai merendahkan etnis tertentu.
Netizen juga menyebut bahwa klarifikasi Bigmo “berbalik arah” karena jejak digitalnya justru menunjukkan hal serupa.
Hingga kini, masyarakat dan berbagai tokoh terus mendesak agar kasus ini ditindak secara serius oleh pihak kepolisian.
Kasus Resbob menjadi pengingat keras bahwa konten kreator memiliki tanggung jawab moral atas ucapannya.
Saat ini publik menunggu langkah hukum selanjutnya, sementara Resbob sendiri dikabarkan “dicari banyak orang” karena dianggap memicu konflik SARA dan memprovokasi suporter sepak bola.
![]()
Bigmo dan Resbob. (Sumber: Instagram @sundaismeculture)
(anf)
Load more