Empat Fakta Terbaru di Balik Dugaan Penipuan WO Ayu Puspita, Korban Alami Kerugian Ratusan Juta Rupiah
- Kolase tvOnenews.com
tvOnenews.com - Kasus dugaan penipuan oleh wedding organizer (WO) milik seorang wanita bernama Ayu Puspita tengah menyita perhatian publik.
Berawal dari keluhan sejumlah calon pengantin yang merasa dirugikan, kini polisi telah turun tangan melakukan penyelidikan terhadap WO tersebut.
Sejumlah laporan masuk ke Polres Metro Jakarta Utara dan Polda Metro Jaya, dan hingga kini kasusnya masih terus dikembangkan.
Berikut empat fakta terbaru terkait dugaan penipuan WO Ayu Puspita yang menyebabkan puluhan korban mengalami kerugian besar.
1. Ayu Puspita Ditangkap Polisi Bersama Empat Terlapor Lain
Kasus ini berawal dari laporan para korban yang merasa ditipu setelah memesan paket pernikahan melalui jasa WO milik Ayu Puspita. Banyak dari mereka mengaku sudah membayar uang muka dan pelunasan, namun acara tidak berjalan sesuai perjanjian.
Menindaklanjuti laporan tersebut, pihak kepolisian akhirnya mengamankan Ayu Puspita dan empat orang lainnya untuk dimintai keterangan.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar membenarkan bahwa kelima orang tersebut kini sedang diperiksa intensif oleh penyidik.
"Kita sudah menerima laporan dari para korban WO itu. Saat ini, sejak semalam, ada lima orang dari pihak WO yang sedang kita periksa,” ujarnya kepada wartawan.
Meski telah diamankan, kelima orang tersebut masih berstatus sebagai saksi, sambil menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan ada tidaknya unsur pidana penipuan dalam kasus tersebut.
2. Ada 87 Korban, Total Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah
- Istimewa
Hingga kini, sebanyak 87 orang telah melaporkan dugaan penipuan yang dilakukan oleh WO Ayu Puspita ke Polres Metro Jakarta Utara.
Para korban tersebar dari berbagai wilayah Jabodetabek dan mengaku mengalami kerugian mulai dari jutaan hingga puluhan juta rupiah per orang.
Menurut Kompol Onkoseno, pihaknya masih melakukan pendataan dan menghitung total kerugian keseluruhan yang dialami korban. Namun dari laporan awal, jumlah kerugiannya diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
“Sampai ratusan juta, kalau total dari semuanya. Dia menawarkan paket pernikahan, tapi pada kenyataannya tidak memenuhi ketentuan itu,” jelas Onkoseno.
Banyak korban mengaku acara mereka batal digelar, sementara uang yang telah disetorkan tidak dikembalikan oleh pihak WO.
3. Rumah Ayu Digerebek Ratusan Korban
Amarah para korban memuncak setelah tidak ada kejelasan dari pihak WO.
Sekitar 200 korban mendatangi rumah Ayu Puspita di kawasan Kayu Putih, Jakarta Timur, pada Minggu (7/12).Mereka menuntut pertanggungjawaban atas uang yang telah dibayarkan.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Alfian Nurrizal membenarkan adanya kerumunan massa di sekitar rumah Ayu.
"Situasi sempat memanas karena massa menuntut pertanggungjawaban dari pihak wedding organizer,” ujarnya.
Untuk mencegah keributan yang lebih besar, polisi langsung turun ke lokasi untuk melakukan mediasi dan menenangkan massa.
Setelah situasi kondusif, Ayu kemudian diamankan dan dibawa ke Polres Metro Jakarta Utara untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.
“Upaya ini dilakukan guna meredam emosi massa serta mencegah tindakan anarkis,” tambah Alfian.
4. Polisi Bantah Kabar Ayu Dilepas
Setelah penangkapan Ayu Puspita, sempat beredar kabar di media sosial bahwa pelaku telah dilepas setelah menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya. Kabar itu langsung dibantah oleh pihak kepolisian.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto menegaskan, “Kami luruskan, tidak benar bahwa terduga pelaku dilepas oleh kepolisian Polda Metro Jaya.”
Budi menjelaskan bahwa Ayu dan empat stafnya masih diamankan di Polres Metro Jakarta Utara untuk pemeriksaan lanjutan.
Penyidik saat ini tengah mendalami bukti-bukti serta melakukan gelar perkara untuk menentukan status hukum mereka.
“Dalam proses pemeriksaan, kemungkinan akan dilakukan gelar perkara untuk peningkatan status dan penahanan,” katanya.
Kasus dugaan penipuan WO Ayu Puspita ini kini menjadi perhatian luas karena banyak calon pengantin yang merasa mimpinya hancur akibat kehilangan uang dan tidak bisa melangsungkan acara pernikahan yang telah direncanakan jauh-jauh hari.
Publik pun berharap agar proses hukum berjalan transparan dan korban mendapatkan keadilan. (adk)
Load more