Farhat Abbas Sebut Laporan Wardatina Mawa ke Polisi Lemah: Jadi Berita Negatif buat Inara Rusli
- Kolase YouTube Intens Investigasi
tvOnenews.com - Kasus dugaan perselingkuhan dan perzinahan suami Wardatina Mawa, Insanul Fahmi dengan Inara Rusli kian heboh. Pasalnya Inara baru melaporkan Insan atas dugaan penipuan.
Inara Rusli juga sempat ke Bareskrim Mabes Polri. Tujuannya adalah melaporkan penyebaran video rekaman CCTV durasi 2 menit antara dirinya dan Insanul Fahmi.
Pengacara Farhat Abbas turut menganalisa terkait laporan mereka. Khususnya, ia menyoroti laporan polisi dibuat dari Wardatina Mawa.
Menurutnya, laporan Wardatina Mawa tidak memiliki kekuatan. Ibaratnya status hukum dari LP tersebut masih sangat lemah.
"Enggak, nggak kuat laporannya karena dia terlalu ekspose," ujar Farhat Abbas dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Intens Investigasi, Selasa (2/12/2025).
Wardatina Mawa Terang-terangan Laporkan Inara Rusli
- tangkapan layar YouTube Cumicumi
Farhat Abbas menjelaskan alasan kekuatan hukum laporan Mawa tidak kuat. Konten kreator itu terlalu terang-terangan muncul ke publik.
Wardatina Mawa sempat terekam pergi ke Polda Metro Jaya pada Sabtu, 22 November 2025. Tujuan Mawa terbang dari Medan ke Jakarta untuk melaporkan Inara Rusli.
Motif laporan dari Mawa terhadap Inara Rusli atas kasus dugaan perzinaan. Ia mengungkapkan bukti rekaman CCTV durasi 2 jam sebagai bukti kuat.
Video CCTV menjadi penyebab laporan polisi Wardatina Mawa diterima oleh Polda Metro Jaya. Pihak Kepolisian juga membenarkan adanya alaporan atas dugaan perzinahan Inara Rusli dan Insanul Fahmi.
Soal rekaman CCTV, hal ini dibenarkan oleh Insanul Fahmi. Ia melakukan itu di kediaman Inara Rusli, dengan dalih setelah menikah dengan mantan istri Virgoun tersebut.
Dari sinilah, kata Farhat Abbas, status laporan Mawa dinilai lemah. Ia berpendapat seharusnya konten kreator itu jika ingin adu hukum hanya diam saja tanpa koar-koar.
Hal ini mengingat Insanul Fahmi telah menunjukkan pengakuannya. Kemunculan pengusaha itu membuat aduan hukum dari Mawa semakin lemah.
"Tipis banget untuk penjarakan Inara, apalagi Insan sudah mengakui. Justru sekarang Insanul juga dianggap sudah ditinggalkan karena dianggap bohong," jelasnya.
Akibat Insanul Muncul, Farhat Abbas menganalisa status hukum Inara Rusli malah semakin kencang ketimbang Wardatina Mawa.
Dalam konferensi pers beberapa waktu lalu, Inara Rusli melalui tim kuasa hukum menceritakan kronologi. Ia merasa ditipu oleh pengakuan Insanul Fahmi.
Kuasa hukum Inara Rusli, Putra Kurniadi menyebut Insanul Fahmi mengaku masih lajang. Hal ini membuat kliennya sangat bahagia dan menerima saat diajak nikah siri.
Inara Rusli membuat laporan atas dugaan penipuan yang dilakukan Insanul Fahmi. Dari laporan ini semakin menguatkan status hukumnya.
Suara Hati Wardatina Mawa Penyebab Inara Rusli Dicap Negatif
- Tangkapan layar
Lebih lanjut, Farhat Abbas lebih menyoroti penyebaran CCTV sebagai laporan dari Inara Rusli. Menurutnya, polisi akan berfokus pada siapa pelakunya.
"Sumber bukti rekaman CCTV dari mana? Itu nanti akan merepotkan pemberi CCTV. Karena akan ditanya dari mana. Ini kan privasi dari rumah itu dan tidak boleh," ucapnya.
Ia mengatakan langkah Mawa sudah salah. Hal ini bisa mengancam dirinya sendiri karena dapat dianggap sebagai eksploitasi.
Menurut penuturan Farhat Abbas, curhatan Mawa dan laporan polisi atas dugaan perzinaan itu sudah merugikan Inara Rusli. Ia menganggap hal itu seharusnya tidak terjadi.
"Sebagai suatu berita negatif buat Inara. Artinya jadi negatif. Orang sudah tidak melihat lagi dia itu istri atau bukan, yang jelas ada suami orang. Terlepas dari itu, ya suaminya juga," tuturnya.
Farhat Abbas menyarankan apabila kasus ini berlanjut, pasti akan menjadi malapetaka antara Mawa dan Insanul Fahmi. Ia melihat untuk Inara Rusli masih aman.
"Jadi diselesaikan secara kekeluargaan aja. Nanti toh yang dikejarkan juga ada harta gono-gini. Sangat naif mereka kesannya memenjarakan karena hukumannya juga satu tahun," tuturnya.
Ia mengatakan semua laporan dalam kasus ini tidak akan berjalan sempurna. Ia menganggap video CCTV yang merugikan mereka.
"Kalaupun mereka ingin memenjarakan diam-diam aja nanti mental juga. Selama ini polisi kejar itu bukan pelaku perzinahan, tapi penyebaran video," tukasnya.
(hap)
Load more