Permintaan Anita Dewi Kepada Seluruh Masyarakat Indonesia soal Kasus Tumbler: Saya Mohon Tidak Spam
- TikTok @anitadewi_lestari
tvOnenews.com - Kasus tumbler Anita Dewi kembali menjadi sorotan setelah dirinya mengunggah permintaan khusus kepada masyarakat Indonesia di tengah memanasnya isu hilangnya tumbler yang menyeret banyak pihak.
Peristiwa yang bermula dari kehilangan tumbler seharga Rp300.000 itu kini melebar menjadi perdebatan besar mengenai etika digital, dampak cancel culture, hingga nasib pekerja lapangan yang ikut terseret.
Kasus ini bermula ketika Anita Dewi, penumpang KRL rute Tanah Abang–Rangkasbitung, menitipkan cooler bag berisi tumbler di bagasi gerbong wanita pada 24 November 2025.
Ia lupa mengambil barang tersebut saat turun di Stasiun Rawa Buntu. Barang itu ditemukan dalam kondisi utuh oleh petugas Passenger Service Stasiun Rangkasbitung, termasuk tumbler biru di dalamnya.
Saat Anita dan suaminya, Alvin Harris Setiadi, mengambil cooler bag pada 25 November, tumbler tersebut sudah hilang.
Petugas bernama Argi Budiansyah bahkan sempat menawarkan ganti rugi, namun ditolak. Anita kemudian curhat di Threads dan menuding adanya “ketidak tanggung jawab petugas PT KAI”. Unggahan tersebut menjadi viral dalam hitungan jam.
Dampak viralnya curhatan itu sangat besar. Anita dihujani kritik, sementara Argi dikaitkan dengan isu pemecatan, meski KAI menegaskan bahwa tidak ada PHK, hanya evaluasi internal.
Bahkan perusahaan tempat Anita bekerja juga memutus hubungan kerja, yang kemudian memicu perdebatan baru mengenai profesionalitas dan etika perusahaan.
Situasi semakin memanas hingga pihak keluarga Anita menyampaikan permintaan maaf publik.
Alvin juga menyatakan siap menelusuri rekaman CCTV untuk mencari bukti hilangnya tumbler.
Namun kritik terhadap Anita tetap berdatangan, termasuk mengenai rumor pendidikan dan riwayat akademiknya.
Pada 27 November 2025 malam, Anita Dewi akhirnya menyampaikan permintaan langsung kepada seluruh masyarakat Indonesia melalui akun TikTok resminya @anitadewi_lestari.
Dengan nada serius, ia mengatakan, “Kepada seluruh masyarakat Indonesia. Mohon maaf atas kegaduhan yang telah terjadi malam ini. Untuk saat ini saya baru bisa memberikan update terbatas terkait perkembangan kasus tumbler hilang.”
Ia melanjutkan, “Saya akan memberikan update informasi jika memang sudah mendapatkan perkembangan.”
Dalam pesannya, Anita memberi penekanan khusus, “Saya mohon untuk tidak melakukan spam terhadap akun-akun yang tidak ada hubungannya dengan kasus ini, karena kasus ini adalah kasus pribadi. Terima kasih atas pengertiannya.”
![]()
Permintaan Anita Dewi dan Alvin Harris Setiadi. (Sumber; TikTok @anitadewi_lestari)
Unggahan tersebut menjadi salah satu permintaan publik terbuka pertama dari Anita sejak kasus ini viral.
Ia meminta agar masyarakat menghentikan serangan massal dan tidak menyeret pihak-pihak yang tidak terkait.
Pada 27 November 2025 malam, PT KAI menggelar mediasi resmi antara Anita Dewi, suaminya Alvin Harris Setiadi, petugas Passenger Service Argi Budiansyah, serta jajaran manajemen di Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat.
Pertemuan yang berlangsung dalam suasana kekeluargaan itu menghasilkan penyelesaian damai, di mana ketiga pihak saling memaafkan.
KAI menegaskan bahwa langkah ini diambil sebagai komitmen untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan sekaligus melindungi karyawan yang bertugas di lapangan.
Dalam kesempatan itu, KAI juga meluruskan isu yang sempat memicu kegaduhan, termasuk rumor pemecatan Argi.
Manajemen memastikan tidak ada pemutusan hubungan kerja terhadap petugas tersebut.
Evaluasi internal memang dilakukan, namun hanya sebagai prosedur standar dan tidak berujung pada PHK.
Argi bahkan sebelumnya sudah menunjukkan itikad baik dengan menawarkan pengganti tumbler secara sukarela.
Pihak KAI kembali mengingatkan pentingnya kewaspadaan penumpang terhadap barang bawaan mereka.
Investigasi internal terkait hilangnya tumbler masih berjalan, namun fokus utama mediasi ini adalah memastikan rekonsiliasi dan meredakan opini publik yang terlanjur liar.
Usai pertemuan, Anita, Alvin, dan Argi berfoto bersama sebagai tanda bahwa persoalan telah diselesaikan secara baik-baik.
Usai mediasi, ketiga pihak berfoto bersama. Pada 28 November pagi, Anita Dewi mengunggah dokumentasi mediasi tersebut di akun TikTok pribadinya sebagai bukti bahwa masalah telah diselesaikan secara baik-baik.
Kasus tumbler Anita Dewi yang awalnya dianggap sederhana kini menjadi pembelajaran bagi publik tentang bijak bermedia sosial dan pentingnya menjaga komunikasi.
Permintaan Anita agar masyarakat berhenti melakukan spam diharapkan bisa meredakan tensi yang telah berkembang terlalu jauh.
(anf)
Load more