Panas! Kuasa Hukum Ruben Onsu Bongkar Fakta Terbaru, Akui Sudah Surati Sarwendah untuk Ingatkan Hal Ini
- Kolase tvOnenews / YouTube ADIEZ GILANG - Sarwendah Official
Kuasa hukum Ruben menyebut sang artis tidak pernah benar-benar diberi tahu kegiatan anak-anaknya.
Ia juga mengungkit soal perjanjian hak asuh, “Walaupun kita berikan hak asuh kepada ibunya, dia wajib menginformasikan apa pun yang berkaitan dengan kepentingan anak. Ini Ruben nanya, dijawab pun tidak.”
Minola membandingkan dua masalah yang kini ramai dibicarakan, “Mana lebih besar? Debt collector datang atau seorang ibu yang melarang anaknya bertemu dengan ayahnya?”
Pernyataan itu kemudian disusul dengan penegasan bahwa Ruben masih membiayai seluruh kehidupan keluarga tersebut, termasuk biaya kebutuhan rumah tangga yang disebut mencapai Rp5,2 juta per bulan hanya untuk plastik sampah,,
“Yang paling penting adalah bagaimana Ruben bisa mendapatkan haknya untuk bertemu dengan anaknya. Ini tidak, ngantar sekolah pun tidak diizinkan,” jelas Minola.
Ia mengaku memiliki bukti percakapan yang menunjukkan Ruben sampai harus “mengemis” agar diizinkan menjemput anak dan mengantar mereka ke sekolah, padahal dalam kesepakatan haknya jauh lebih besar.
“Yang besar itu Ruben tidak pernah diberikan hak untuk bertemu anaknya. Sudah dua bulan sejak pulang umrah,” terang Minola lebih lanjut.
Salah satu momen yang paling menarik perhatian adalah ketika awak media menyinggung soal surat yang kabarnya dikirim Ruben ke Sarwendah pada tanggal 11.
Kuasa hukum Ruben membenarkan, “Kami menyurati Sarwendah tanggal 11 itu surat pemberitahuan, bukan peringatan. Kami ingin memberitahukan bahwa ada haknya Ruben untuk bertemu dengan anaknya.
Jadi kami ingatkan jangan lupa kamu ya atas hak Ruben untuk bertemu anaknya.”
Ia kembali menekankan, surat itu bukan somasi, hanya pengingat. Namun respons dari pihak Sarwendah dinilai kurang sejalan karena mereka lebih fokus membahas soal kejadian debt collector, bukan substansi hak anak bertemu ayahnya.
“Padahal sebenarnya itu bisa diselesaikan terkait masalah keuangan. Yang penting anak jangan sampai disandera karena satu kepentingan,” kata Minola.
Drama pun terus bergulir. Dua pihak masing-masing merasa benar, sementara publik hanya bisa menyaksikan konflik keluarga yang kian memanas.
Hingga kini, yang paling dinantikan adalah bagaimana penyelesaian hak anak yang menjadi inti persoalan.
(anf)
Load more