Panas! Kuasa Hukum Ruben Onsu Bongkar Fakta Terbaru, Akui Sudah Surati Sarwendah untuk Ingatkan Hal Ini
- Kolase tvOnenews / YouTube ADIEZ GILANG - Sarwendah Official
tvOnenews.com - Panas! Kuasa hukum Ruben Onsu bongkar fakta terbaru, akui sudah surati Sarwendah untuk ingatkan hal yang lebih penting satu ini.
Ketegangan makin meningkat setelah insiden kedatangan dua debt collector ke rumah Sarwendah beberapa waktu lalu.
Berdasarkan informasi yang tersebar, Sarwendah didatangi dua pria penagih utang pada Jumat, 7 November sekitar pukul 5 sore.
![]()
Sarwendah. (Sumber: Instagram/sarwendah29)
Ia mengaku terkejut karena merasa tidak memiliki tunggakan utang sama sekali.
Abraham Simon sebagai kuasa hukum menegaskan bahwa unit kendaraan yang ditagih tidak terdaftar atas nama Sarwendah dan diduga ada informasi yang salah hingga penagih bisa tiba di alamat tersebut.
Para penagih utang itu datang mencari satu unit Land Rover atau Range Rover yang diduga bermasalah cicilannya dan dikaitkan dengan mantan suami Sarwendah berinisial RSO.
Tim kuasa hukum pun menilai kejadian itu salah sasaran karena mobil tersebut dibeli setelah masa pernikahan Sarwendah dan RSO berakhir.
Sarwendah bahkan memperlihatkan itikad baik dengan mempersilakan penagih memeriksa seluruh isi rumah, menegaskan kendaraan tersebut tidak berada di sana.
Kejadian itu sempat mengganggu psikologis Sarwendah dan anak-anak. Meski tidak ada ancaman fisik, nada bicara dari para penagih utang disebut kurang pantas.
Tim kuasa hukum Sarwendah telah berkomunikasi dengan pihak RSO dan menyiapkan langkah hukum jika kejadian serupa kembali terjadi.
Namun di sisi lain, perseteruan Ruben Onsu dan Sarwendah makin panas setelah kuasa hukum Ruben ikut bersuara lantang.
Kuasa hukum Ruben menegaskan bahwa kliennya adalah pria yang sangat bertanggung jawab, bahkan disebut memberikan nafkah lebih dari Rp200 juta per bulan.
Tetapi dalam konferensi pers yang diunggah MOP Channel, kuasa hukum Minola Sebayang justru menyinggung hal lain, “Lalu apa yang didapat dari Ruben? Ketemuan [dengan anak] aja kagak boleh.”
![]()
Kuasa Hukum Ruben Onsu, Minola Sebayang. (Sumber: YouTube MOP Channel)
Pernyataan itu semakin memanaskan suasana. Minola mengungkapkan bahwa Ruben sering menanyakan kegiatan anak-anak kepada Sarwendah, tetapi jawaban yang diterima tidak sesuai kenyataan.
Kuasa hukum Ruben menyebut sang artis tidak pernah benar-benar diberi tahu kegiatan anak-anaknya.
Ia juga mengungkit soal perjanjian hak asuh, “Walaupun kita berikan hak asuh kepada ibunya, dia wajib menginformasikan apa pun yang berkaitan dengan kepentingan anak. Ini Ruben nanya, dijawab pun tidak.”
Minola membandingkan dua masalah yang kini ramai dibicarakan, “Mana lebih besar? Debt collector datang atau seorang ibu yang melarang anaknya bertemu dengan ayahnya?”
Pernyataan itu kemudian disusul dengan penegasan bahwa Ruben masih membiayai seluruh kehidupan keluarga tersebut, termasuk biaya kebutuhan rumah tangga yang disebut mencapai Rp5,2 juta per bulan hanya untuk plastik sampah,,
“Yang paling penting adalah bagaimana Ruben bisa mendapatkan haknya untuk bertemu dengan anaknya. Ini tidak, ngantar sekolah pun tidak diizinkan,” jelas Minola.
Ia mengaku memiliki bukti percakapan yang menunjukkan Ruben sampai harus “mengemis” agar diizinkan menjemput anak dan mengantar mereka ke sekolah, padahal dalam kesepakatan haknya jauh lebih besar.
“Yang besar itu Ruben tidak pernah diberikan hak untuk bertemu anaknya. Sudah dua bulan sejak pulang umrah,” terang Minola lebih lanjut.
Salah satu momen yang paling menarik perhatian adalah ketika awak media menyinggung soal surat yang kabarnya dikirim Ruben ke Sarwendah pada tanggal 11.
Kuasa hukum Ruben membenarkan, “Kami menyurati Sarwendah tanggal 11 itu surat pemberitahuan, bukan peringatan. Kami ingin memberitahukan bahwa ada haknya Ruben untuk bertemu dengan anaknya.
Jadi kami ingatkan jangan lupa kamu ya atas hak Ruben untuk bertemu anaknya.”
Ia kembali menekankan, surat itu bukan somasi, hanya pengingat. Namun respons dari pihak Sarwendah dinilai kurang sejalan karena mereka lebih fokus membahas soal kejadian debt collector, bukan substansi hak anak bertemu ayahnya.
“Padahal sebenarnya itu bisa diselesaikan terkait masalah keuangan. Yang penting anak jangan sampai disandera karena satu kepentingan,” kata Minola.
Drama pun terus bergulir. Dua pihak masing-masing merasa benar, sementara publik hanya bisa menyaksikan konflik keluarga yang kian memanas.
Hingga kini, yang paling dinantikan adalah bagaimana penyelesaian hak anak yang menjadi inti persoalan.
(anf)
Load more