Review Film Riba: Horor Sosial Paling Mencekam Akhir Tahun, Ketika Pesugihan dan Dosa Ekonomi Menelan Kemanusiaan
- Tangkapan Layar YouTube Verona
Adegan-adegan di trailer menampilkan transformasi psikologis Sugi dari sosok ayah penyayang menjadi figur yang kehilangan kendali, dengan atmosfer horor yang menekan dan sinematografi yang tajam. Trailer ditutup dengan pengakuan pelaku asli ritual tersebut yang mengaku masih dihantui dampaknya hingga kini, memberi lapisan realisme yang menambah kengerian.
Tidak seperti film horor Indonesia pada umumnya, “Riba” tidak hanya menakut-nakuti lewat makhluk gaib atau jump scare. Film ini mengusung horor psikologis dan drama keluarga yang kuat, memotret keputusasaan ekonomi yang membuat manusia rela melanggar batas moral.
Melalui kisah Sugi, penonton diajak menelusuri dilema moral yang sering kali dihadapi masyarakat ketika menghadapi kesulitan finansial—antara bertahan dengan cara benar atau menyerah pada kegelapan.
Sutradara Adhe Dharmastriya, yang sebelumnya dikenal lewat film seperti Modus (2016), Iblis dalam Kandungan (2022), dan Bangsal Isolasi (2024), menghadirkan nuansa horor yang lebih emosional dan realistis. Ia menggabungkan teror visual dengan atmosfer dramatis yang menyesakkan, membuat “Riba” terasa hidup dan relevan dengan kondisi sosial saat ini.
Sebagai rumah produksi baru di dunia layar lebar, Verona Films merupakan ekspansi dari Verona Pictures, yang telah eksis sejak 2010 dan dikenal lewat ratusan sinetron populer di televisi. Di bawah kepemimpinan Titin Suryani, Verona Films membawa semangat baru untuk menghadirkan karya sinematografi berkualitas tinggi.
Setelah Verona Pictures resmi go public pada 2024 sebagai PT Verona Indah Pictures Tbk., perusahaan ini berkomitmen menjadikan Verona Films sebagai rumah bagi sineas muda Indonesia untuk berkarya dan mengembangkan potensi kreatifnya.
Film “Riba” menjadi langkah strategis Verona Films dalam memperkuat posisi mereka di industri perfilman nasional. Dengan jajaran pemain berbakat seperti Ibrahim Risyad, Wafda Saifan, Fanny Ghassani, dan Jajang C. Noer, serta kolaborasi kreatif antara Titien Wattimena dan Adhe Dharmastriya, film ini dipastikan akan menjadi salah satu film horor Indonesia paling dinanti akhir tahun 2025.
“Riba” bukan sekadar film horor, melainkan refleksi sosial tentang keserakahan, tekanan ekonomi, dan dosa yang tak bisa ditebus. Dengan kisah yang berangkat dari realita, sinematografi kelam yang memikat, serta performa akting yang intens, film ini menjanjikan pengalaman menonton yang bukan hanya menegangkan, tapi juga menggugah kesadaran moral penonton.
Load more