Nasi Biryani dan Romantika Rempah India yang Kian Menggoda Lidah Indonesia, Fenomena Kuliner India yang Makin Diminati
- Istockphoto
tvOnenews.com - Dalam beberapa tahun terakhir, kuliner India mulai mendapatkan tempat istimewa di hati masyarakat Indonesia. Keberanian cita rasanya yang kuat, berpadu dengan aroma rempah yang menggugah, menjadikan hidangan khas Negeri Bollywood ini makin mudah diterima lidah lokal.
Fenomena ini terlihat dari semakin banyaknya restoran dan kedai UMKM yang menyajikan menu India, mulai dari nasi biryani, butter chicken, hingga roti naan yang kini tak lagi asing di berbagai kota besar. Tren ini menunjukkan bahwa selera masyarakat Indonesia memang memiliki kesamaan dengan India: sama-sama mencintai makanan kaya bumbu dan rempah.
Salah satu menu yang paling menarik perhatian tentu saja nasi biryani. Hidangan ini dikenal karena perpaduan nasi basmati yang harum dengan daging berbumbu tebal, serta rempah seperti kunyit, kayu manis, jinten, dan kapulaga yang memberi sensasi hangat di lidah.
Kelezatannya tidak hanya menggoda pencinta kuliner India, tetapi juga masyarakat Indonesia yang terbiasa menikmati masakan bercita rasa kuat seperti rendang atau kari. Tak heran jika kini biryani kerap menjadi pilihan utama di berbagai acara makan malam tematik hingga festival kuliner.
Melansir dari berbagai sumber, popularitas makanan India juga tak lepas dari peran para pelaku kuliner yang memperkenalkan budaya gastronomi ini dengan pendekatan yang lebih modern. Minat masyarakat Indonesia terhadap masakan India tumbuh karena kedekatan selera.
“Saya melihat orang Indonesia menyukai makanan India karena sama-sama kaya akan rempah.Yang paling banyak diminati tentu nasi biryani, karena aromanya menggugah dan bumbunya berlapis," ujar Shilpa Dave, India Ganesha ek Sanskriti.
Rempah menjadi kunci utama kelezatan masakan India. Dalam pembuatan biryani, misalnya, digunakan campuran jahe, kunyit, kayu manis, hingga kapulaga yang masing-masing memberi aroma dan rasa khas.
Bagi banyak orang Indonesia, cita rasa ini terasa akrab sekaligus eksotis, perpaduan yang membuat hidangan India cepat diterima. “Seluruh rempah kami datangkan langsung dari India agar rasa aslinya tetap terjaga,” ungkap Shilpa.
Namun lebih dari sekadar makanan, kehadiran kuliner India juga membawa warna baru dalam pengalaman bersantap masyarakat urban. Di sejumlah restoran tematik di Jakarta dan Bali, misalnya Hangama Bites & Bar Kemayoran Jakarta, suasana disulap menyerupai lounge bergaya Bollywood: pengunjung menikmati hidangan sambil mendengarkan musik dan menari di bawah lampu temaram.
Suasana ini memberi pengalaman kultural yang berbeda, seolah mengajak para tamu sejenak berkelana ke Mumbai atau New Delhi tanpa meninggalkan kota. Konsep seperti ini, menurut Shilpa, umumnya bertujuan memperkenalkan budaya India secara lebih hangat dan inklusif.
- Istockphoto
“Kuliner India bisa menjangkau lebih banyak orang, bukan hanya warga India di Indonesia, tapi juga masyarakat lokal yang penasaran dengan cita rasa dan suasana khas,” tuturnya.
Karena itu, sejumlah menu diadaptasi agar sesuai dengan lidah Indonesia tanpa menghilangkan karakter rempahnya. Beberapa restoran bahkan menyandingkan hidangan India dengan menu lain seperti tahu isi atau pasta, menciptakan harmoni cita rasa lintas budaya.
Fenomena ini menunjukkan bahwa kuliner bisa menjadi jembatan budaya yang efektif. Melalui makanan, masyarakat dapat saling mengenal dan menghargai perbedaan. Dalam konteks kuliner India, nasi biryani dan ragam hidangan rempah lainnya menjadi simbol dari pertemuan dua budaya: kehangatan tropis Indonesia dan kekayaan rasa India yang mendunia.
Tak berlebihan jika kini nasi biryani bukan lagi sekadar makanan khas, melainkan bagian dari gaya hidup kuliner baru yang dirayakan bersama. Kalau kamu sudah pernah coba sensasi kuliner India? (udn)
Load more