Korban Selamat Ungkap Detik-detik Ambruknya Ponpes Al Khoziny, Tukang Masih Ngecor Saat Santri Salat!
- tim tvone - khumaidi
tvOnenews.com - Tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/9/2025), masih menyisakan duka mendalam.
Di tengah proses salat ashar yang berlangsung khusyuk, bencana datang secara tiba-tiba dan menelan puluhan korban jiwa.
Salah satu korban selamat, Nanang Saiful Rizal, menceritakan detik-detik mencekam ketika bangunan ponpes runtuh dan para santri berusaha menyelamatkan diri di tengah kepanikan.
Nanang, yang sudah menimba ilmu di Ponpes Al Khoziny sejak tahun 2022, menjadi saksi hidup atas tragedi maut yang menewaskan 67 orang dan menyebabkan lebih dari 104 santri berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.
Dengan mata yang masih menyiratkan trauma, Nanang mengisahkan bagaimana dirinya harus berjuang keluar dari reruntuhan bangunan yang ambruk dalam hitungan detik.
Menurut penuturannya, sore itu para santri sedang melaksanakan salat ashar berjamaah di lantai dasar.
Namun di saat bersamaan, beberapa tukang dibantu santri lain sedang melakukan pengecoran di lantai empat.
Aktivitas tersebut rupanya menjadi awal dari petaka yang tak terduga.
“Saat salat masih berlangsung dan memasuki rakaat ketiga, bambu-bambu dari atas mulai berjatuhan ke bawah. Lalu bangunan bergetar seperti kena gempa, dan semua santri langsung panik berlarian,” ujar Nanang saat diwawancarai dalam tayangan YouTube Kompas TV.
Nanang yang berada di bagian kanan bangunan berusaha menyelamatkan diri ketika getaran makin kuat.
Namun belum sempat keluar, bagian atap dan asbes ambruk menimpa tubuhnya.
"Saat itu, posisi saya berada di pinggir kanan dan saat bangunan bergetar, saya berusaha lari tapi terkena runtuhan asbes dari atas. Setelah itu, bangunan ambruk dan saya sempat terjebak sekitar setengah jam," ungkapnya.
Dalam situasi gelap dan penuh debu, Nanang mendengar suara teman-temannya yang berteriak meminta tolong.
Salah satunya adalah Mamat, teman sekelasnya yang terlihat mengalami kejang karena tertimpa reruntuhan.
Dengan tenaga tersisa, Nanang merangkak menghampiri dan berusaha menolong Mamat.
“Saya panik lihat teman saya kejang. Saya dekati dan coba bantu dia. Saat dia bisa duduk, saya lihat ada lubang kecil di samping tembok. Sambil tiarap, saya merangkak keluar lewat celah itu,” tuturnya lirih.
Load more